Agility dalam Menerbitkan Jurnal Ilmiah

Reading Time: 3 minutes

Seperti yang kita ketahui, saat ini salah satu syarat untuk bisa Lulus Program Sarjana maupun Pasca Sarjana adalah dengan menerbitkan Jurnal Ilmiah. Jurnal Ilmiah yang dimaksud adalah hasil skripsi atau tesis yang kita lakukan pada Semester 7 – 8 (Untuk Sarjana/S1) dan Semester 3 – 4 (Untuk Pasca Sarjana/S2). Lalu apa itu Jurnal Imiah menurut kaidah atau para ahli? Pengertian Jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala oleh suatu perorangan atau organisasi atau institusi akademik yang memuat artikel- artikel yang merupakan produk pemikiran ilmiah secara empiris (merupakan hasil penelitian) maupun secara logis (hasil pemikiran) dalam bidang ilmu tertentu.

Menurut Adnan, dkk., (2005, p.5) Jurnal Ilmiah adalah sebagai forum komunikasi bagi anggota masyarakat ilmiah disiplin ilmu tertentu. Karena dibaca oleh anggota masyarakat tertentu, maka jurnal ilmiah harus menyajikan artikel-artikel yang sesuai dengan minat dan kepentingan tersebut. Untuk saat ini Jurnal Ilmiah identik dengan Hasil Penelitian dan Hasil Pemikiran di bidang Akademik/Pendidikan. Dimana mahasiswa/i, dapat berkolaborasi dengan mahasiswa/i lainnya untuk melakukan Penelitian Bersama atau Dosen dari kampus A dapat berkolaborasi juga dengan Dosen dari kampus B/C/D untuk melakukan Penelitian Bersama mencari solusi / best practice yang dapat dilakukan untuk mendapatkan Hasil Penelitian yang layak diterbitkan pada Jurnal Nasional maupun Internasional.

Lalu apa kaitannya Jurnal Ilmiah dengan Konsep Agile? Dari pengalaman Penulis dalam menulis, dan menerbitkan Jurnal Ilmiah yaitu dapat diterapkan untuk Use Case Menerbitkan Jurnal Ilmiah sebagai berikut:

  1. Define, kita dapat menentukan Penelitian/Pemikiran apa yang ingin kita lakukan. Apakah teknologi ini sudah banyak digunakan, atau teknologi ini masih jarang digunakan sehingga kita dapat melakukan penelitian metode tersebut lebih dalam.
  2. Design, setelah kita mendefinisikan apa yang ingin kita teliti, sebagai contoh Pemanfaatan Teknologi AI Pemrosesan Suara sebagai mesin Absensi. Maka kita bisa membuat desain/mockup UI sesuai dengan ide kita. Lalu pastikan dari sisi desain berbeda dengan desain aplikasi Absensi lainnya (Tidak Plagiat/mencontek desain orang lain).
  3. Test, setelah definisi sudah jelas, kemudian desain sudah tersedia. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses implementasi Pemrosesan Suara tersebut ke Mesin Absensi yang kita buat. Kemudian lakukan ujicoba bertahap / melalui proses iterasi sehingga didapatkan nilai pada masing-masing proses.
  4. Analyze, setelah melalui proses iterasi secara komprehensif, maka akan didapatkan nilai dan hasil pada setiap iterasi. Lakukan Analisa pada hasil tersebut, apakah sudah optimal dan efektif atau belum. Lakukan perbandingan dengan aplikasi sejenis dengan proses input yang sesuai, jika hasil Analisa kita sesuai dan lebih baik dari aplikasi lainnya maka kita mendapatkan “Novelty” / Kebaruan yang lebih baik dari aplikasi lainnya dan hal ini dapat di ajukan sebagai Jurnal Ilmiah baru.
  5. Backlog, jika pada tahap Testing ditemukan kendala pada aplikasi, jika dapat diperbaiki segera diperbaiki. Namun jika tidak terlalu penting dapat diabaikan untuk sementara kita fokus pada fungsi utama mesin Absen menggunakan Suara terlebih dahulu. Peningkatan aplikasi dapat dilakukan kemudian pada saat sudah memiliki nilai akurasi / nilai penerimaan secara umum.

Dan terakhir jika kita sudah mengikuti Proses Agility dalam Menerbitkan Jurnal Ilmiah, langkah terakhir adalah mencari akan kita terbitkan dimana hasil penelitian kita. Untuk Jurnal berskala Nasional dapat mengacu pada Jurnal Sinta dari Kemendikbud, atau jika ingin Jurnal berskala Internasional yang terindex Scopus/IEEE kita dapat melihat referensi pada Scimago SJR untuk melihat jurnal yang bereputasi bagus. Kemudian saran dari Penulis adalah kita coba terapkan iterasi percobaan pada Ranking Jurnal, kita mulai dari Q1, jika gagal bisa turun ke Q2, dan seterusnya sampai dengan Q4. Pastikan Website Penyedia Publikasi tersebut terdapat pada Sinta Jurnal / Scimago SJR untuk menghindari “Jurnal Predator” yang biasanya mencari para peneliti awam untuk Submit Jurnalnya. Kemudian disuruh melakukan sejumlah Pembayaran, namun setelah dilakukan pembayaran Hasil Penelitian/Jurnal Ilmiah kita tidak pernah terbit di web. Selamat Mencoba ya.

Referensi

(1)https://sinta.kemdikbud.go.id/journals

(2)https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/assets_front/uploads/pengumuman/01_PanduanPenulisanJurnalPuslitjak.pdf

(3)Adnan, Zifirdaus, 2005, “Merebut Hati Audients International”, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama p.5

(4)https://www.scimagojr.com/journalrank.php

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Miswanto
Miswanto
Agile - Product Enthusiast, Product Manager, Member of Agilenesia. Alumni of Universitas Nusa Mandiri Jakarta
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi