Bagaimana Mengukur Kepuasan Pegawai di Perusahaan

Reading Time: 2 minutes

Dengan maraknya pemutusan hubungan kerja secara massal yang belakangan ini terjadi, mulai dari perusahaan rintisan besar sampai dengan perusahaan rintisan yang baru berkembang. Menarik untuk menjadi bahan diskusi serta bertukar pikiran dari berbagai perspektif point of view dari pekerja dan juga dari sisi perusahaan. Untuk dari sisi perusahaan biasanya aturan dan standarnya cukup jelas dan mungkin pernah kita lakukan pada waktu aktif bekerja di salah satu perusahaan yaitu dengan metode survey kepuasan atau sejenisnya. Dengan adanya survey tersebut, perusahaan ingin mendapatkan informasi dari pegawai terkait Kepuasan Internal.

Di sisi lainnya, ada beberapa pegawai yang mungkin mencari “aman” dengan mengisi yang bagus dan positif semua karena mereka tidak ingin dicap sebagai pegawai yang tidak puas. Namun di sisi lainnya, ada pegawai yang mungkin belum puas terhadap apa yang diberikan oleh perusahaan, namun tidak memiliki keberanian atau belum mau menyampaikan saran/masukan/kritikan karena masih membutuhkan pekerjaan. Adapun berdasarkan pengalaman penulis terkait dengan bagaimana cara mengukur kepuasan pegawai disebuah perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Benefit yang diberikan Perusahaan

Yang penulis noticed pada kali ini poin utama adalah terkait benefit yang diberikan Perusahaan kepada pegawai, benefit tidak melulu soal gaji. Namun bisa juga dalam bentuk-bentuk lainnya, seperti tunjangan kesehatan, tunjangan jabatan, paket olahraga / liburan, event-event dengan hadiah menarik, hingga bonus tahunan atau bonus kinerja. Dimana benefit ini tentunya akan memberikan rasa aman, nyaman, dan bahagia kepada pegawai yang mendapatkan, sehingga bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kinerja pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung.

  1. Pendampingan 1 on 1 dengan Atasan/Manajemen

Di beberapa perusahaan rintisan atau perusahaan multi nasional, biasanya akan dilakukan pendampingan rutin per 3 bulan atau per 6 bulan untuk melakukan review, evaluasi, dan retrospective terkait hasil pekerjaan pegawai. Hal ini bisa dilakukan oleh Tim Human Resource maupun atasan langsung dari pegawai itu sendiri. Dengan rutin komunikasi, rutin melakukan monitoring, pegawai merasa hasil dari setiap pekerjaannya di hargai dan di akui sehingga pegawai pun akan lebih nyaman bekerja dan puas terhadap mitigasi risiko yang dilakukan kepada pegawainya.

  1. Menggunakan Form Survey Kepuasan

Untuk pengukuran kepuasan pegawai menggunakan Form Survey Kepuasan sudah menjadi hal yang wajar dilakukan pada sebuah perusahaan. Hal ini dapat dilakukan secara periodik per 3 / 6 bulan sekali, dimana nanti hasil dari survey kepuasan ini digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan dan memperbaiki poin-poin yang menjadi saran/masukan bahkan kritik dari pegawai perusahaan. Namun di beberapa perusahaan karena kebijakan tertentu, ada yang bisa langsung dilakukan perbaikan ada pula yang perlu mendapatkan persetujuan BoD untuk dapat dilakukan perbaikan.

  1. Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif

Dan yang terakhir, penulis memiliki pengalaman terkait dengan puas atau tidaknya pegawai bekerja disebuah perusahaan adalah salah satunya dari lingkungan kerja yang tercipta. Apakah lingkungan kerjanya toxic atau suportif, maka akan mempengaruhi kepuasan pegawai pada perusahaan tersebut. Semakin pegawai merasa puas, maka mereka akan semakin loyal dan akan bertahan lama di perusahaan tersebut, namun jika tidak maka sebaliknya akan banyak pegawai yang mengajukan pengunduran diri dengan berbagai alasan yang mungkin masuk akal dan juga mungkin tidak masuk akal.

Lesson Learned

Berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja kurang lebih -+ 10 tahun terakhir, lingkungan kerja yang suportif memberikan dampak 50% karyawan itu mau bertahan atau tidak kepada perusahaan. Kemudian ditambah dari benefit yang diberikan perusahaan juga memegang peranan penting untuk bisa mengukur seberapa puas pegawai bekerja disebuah perusahaan. So, bagi rekan-rekan yang membaca bisa juga memberikan saran/masukan serta kritiknya jika ada yang mungkin kurang sesuai. Atau ada yang sependapat dengan saya? Saya tunggu di kolom komentar ya!!! Terima kasih.

Referensi

  1. https://www.pelatihan-sdm.net/teknik-pengukuran-kepuasan-karyawan/
  2. https://ilmumanajemensdm.com/mengetahui-indikator-dan-cara-mengukur-kepuasan-kerja-karyawan/
  3. Wiliandari, Yuli. KEPUASAN KERJA KARYAWAN, Society, Jurnal Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi, 2015, Edisi XIV Halaman 81 – 95
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Miswanto
Miswanto
Agile - Product Enthusiast, Product Manager, Member of Agilenesia. Alumni of Universitas Nusa Mandiri Jakarta
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi