Leadership, Power, and Empathy

Reading Time: 3 minutes

Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif  tentang bagaimana  mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan. Ilmu kepemimpinan telah semakin berkembang seiring dengan dinamika hidup manusia.

Kepemimpinan tidak dapat terlepas dari nilai-nilai  yang dimiliki oleh pemimpin, yaitu :

  1. Teoritis, nilai-nilai yang berhubungan dengan usaha mencari kebenaran dan pembenaran secara rasional.
  2. Ekonomis, yang tertarik pada aspek-aspek kehidupan yang penuh keindahan, menikmati setiap peristiwa untuk kepentingan sendiri.
  3. Sosial, menaruh belas kasihan pada orang lain, simpati, tidak mementingkan diri sendiri.
  4. Politis, berorientasi pada kekuasaan dan melihat kompetisi sebagai faktor yang sangat vital dalam kehidupannya.
  5. Religius, selalu menghubungkan setiap aktivitas dengan kekuasaan Sang Pencipta.

Selain itu, bisa ditambahkan lagi yang bisa kita jadikan bahan renungan dalam melihat nilai-nilai pemimpin, yaitu :

  1. Sikap bijaksana, menyangkut dengan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang tidak berat sebelah, namun keputusan yang diambil adalah memikirkan banyak segi dan seimbang (balance).
  2. Kesetiakawanan yang tinggi, menunjukkan pemimpin tersebut memiliki loyalitas tinggi pada sesama rekan kerja bahkan karyawannya.

Para pemimpin dalam menjalankan dan melaksanakan rencana yang diinginkan menerapkan kekuasaan (power) yang dimiliki dengan tujuan agar tercapai dan berjalannya pekerjaan sesuai dengan rencana. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bagi pimpinan penggunaan kekuasaan dalam setiap rencana kerja yang dijalankan adalah sesuatu yang positif, dimana kekuasaan dilakukan dengan mengikuti batas-batas yang dibenarkan dalam dunia kerja.

Penggunaan kekuasaan oleh seorang pimpinan akan semakin terlihat dalam setiap keputusan-keputusan yang dianggap memiliki nilai penting dan pengaruh besar bagi keberlanjutan usaha. Pemimpin yang ideal adalah yang mampu memprediksi kondisi yang akan terjadi pada saat yang akan datang.

Dalam ruang lingkup organisasi, ada lima jenis kekuasaan (power), yaitu :

  1. Legitimate power, kekuasaan yang diperoleh melalui hirarki organisasi, diberikan kepada individu yang memegang jabatan tertentu seperti yang didefinisikan oleh organisasi.
  2. Reward power, kekuasaan untuk balas jasa, seperti peningkatan gaji, bonus, rekomendasi promosi, pujian, pengakuan, atau penugasan kerja yang menarik.
  3. Coercive power, kekuasaan untuk memaksakan kepatuhan dengan memakai ancaman psikologis, emosional, atau fisik.
  4. Referent power, kekuasaan abstrak. Kekuasaan ini didasarkan pada persamaan, peniruan, kesetiaan, atau karisma seseorang.
  5. Expert power, kekuasaan pribadi yang diperoleh seseorang berbasis informasi atau memiliki keahlian tertentu yang dimilikinya.

Seorang pimpinan perlu memikirkan bagaimana menjalankan dan mewujudkan kelompok kerja yang efektif dengan menjalankan dua fungus utama, yaitu :

  1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah. Fungsi ini menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi, dan pendapat.
  2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group-maintenance) atau sosial. Fungsi ini mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar.

Seorang pimpinan dalam mengarahkan para karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, tidak hanya harus dilakukan atas dasar perintah dan sanksi yang akan diterima, namun seorang pimpinan juga harus mengedepankan sikap kewibawaan yang teraplikasi dalam bentuk personal power yang dimilikinya.

Berkaitan dengan personal power, bahwa setiap pemimpin harus meyakini bahwa misi hakiki yang harus mereka emban adalah melayani orang-orang yang dipimpinnya dan menjadikan mereka lebih baik. Great leader are servants who facilitate the success of others. Hal pertama yang harus dipikirkan oleh pemimpin adalah hal terakhir yang akan diwariskan kepada penerusnya.

Warisan terbesar dan paling terhormat dari seorang pemimpin adalah para anak buahnya yang telah bertransformasi menjadi lebih baik atau lebih hebat. Leaders who see their role as serving others leave the most lasting legacy. Untuk membangun keyakinan ini, maka seorang pemimpin harus memiliki emotional sekaligus spiritual connections dengan orang-orang yang mereka pimpin.

Seorang pemimpin harus memiliki empati dan perhatian personal kepada orang-orang yang dipimpinnya. Leadership is all about people. Karena menyangkut seluk-beluk mengurusi orang, maka empati menjadi kualitas kepemimpinan yang krusial. Empati adalah kemampuan dan kapasitas seorang pemimpin dalam memahami dan merasakan emosi orang-orang yang dipimpinnya.

Pemimpin yang sukses selalu menggunakan kemampuan uniknya dalam berempati untuk membangun pengertian (understanding), menciptakan koneksi (connection) dan merekatkan hubungan saling percaya (bound of trust) dengan orang-orang yang dipimpinnya.

Untuk bisa berempati, maka kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah mendengar – dengan telinga, mata, dan yang terpenting mendengar dengan hati. Setiap pemimpin harus punya “sistem radar” untuk menangkap sinyal-sinyal perasaan dan emosi anak buahnya. Sinyal-sinyal itu ditangkap tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui bahasa tubuh (body language), tekanan suara (tone of voice), atau emosi-emosi tersembunyi (hidden emotions) di balik ucapan-ucapan anak buah.

 

Kesimpulan :

Dalam mengembangkan dan memajukan suatu organisasi, manajer dengan pengaruh kepemimpinan yang dimilikinya berkewajiban untuk memahami perilaku setiap karyawan yang berada di lingkungan kerjanya. Oleh karena itu, dalam mewujudkan suatu perilaku yang diinginkan oleh konsep manajemen, maka seorang manajer mengharuskan untuk mempergunakan kekuatannya.

 

Referensi :

[1] Fahmi, Irham, Manajemen – Teori, Kasus, dan Solusi, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2014.

[2] Maxwell, John C., The 17 Indisputable Laws of Teamwork, Maxwell Motivation, Inc., Georgia Corporation, USA, 2001.

[3] Project Management Institute, A Guide to the Project Management Body of Knowledge 7th Edition, Project Management Institute, Inc. Pennsylvania, 2021.

[4] Rus, Slater, Leadership Genius – 40 insights from the science of leading, Hodder & Stoughton, Ltd., London, UK, 2015.

[5] Yahya, Arief, Great Spirit – Grand Strategy, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2013.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi