The 5 Levels of Leadership – Langkah-langkah Teruji untuk Memaksimalkan Potensi (Bagian 2)

Reading Time: 4 minutes

Ciri-ciri di setiap tingkatan serta bagaimana cara untuk naik ke tingkatan kepemimpinan yang lebih tinggi, yaitu :

  1. Pemimpin sejati secara nyata memberikan hasil, inilah tingkatan pemimpin ketiga. Tingkatan ketiga memberikan batasan antara pemimpin yang bisa membuat pengaruh dan perubahan dengan pemimpin yang memiliki jabatan namun tidak memberikan hasil. Dengan hasil yang telah dicapai, kepemimpinan kita akan menjadi efektif karena orang-orang akan lebih mudah mempercayai. Selain itu, kita akan menjadi contoh dan standar yang nyata bagi orang lain.

Dengan hasil yang dicapai, juga akan memberikan gambaran yang realistis terhadap masa depan. Juga dengan menjadi produktif, kita dapat memecahkan banyak masalah, menciptakan kemampuan mengembangkan diri, dan menjadi dasar untuk membangun tim yang kuat. Tentunya banyak tantangan yang akan kita hadapi.

Janganlah terjebak untuk menjadi produktif dengan mengabaikan semangat tim. Ingatlah bahwa pemimpin menggerakkan tim, bukan menjadi produktif seorang diri. Tindakan lain yang perlu dilakukan di tingkatan ketiga adalah memahami kemampuan kita dan menggali apa yang dapat dilakukan untuk memberikan perubahan pada organisasi. Untuk itu, kita juga perlu menggambarkan masa depan dan tujuan yang ingin diraih.

  1. Setelah mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan, maka kita perlu mulai mengembangkan anggota untuk menjadi tim yang kuat. Buatlah mereka bekerja sama, optimalkan potensi mereka, dan dorong mereka untuk saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Prioritaskan aktivitas kita pada hal-hal yang memberikan keuntungan besar agar hasil tim dapat terlihat. Doronglah perubahan dan fokuslah pada hasil akhir yang ingin dicapai.

Untuk naik ke tingkatan selanjutnya, kita perlu menjadi contoh bagi anggota tim. Bangunlah karakter yang kita harapkan dari tim pada diri kita terlebih dahulu. Ubahlah produktivitas pribadi menjadi produktivitas tim. Hal ini berarti kita perlu memahami potensi setiap orang dan dorong agar mereka menjadi produktif.

Setelah itu, komunikasikanlah tujuan yang ingin dicapai dan bangun tim untuk memahami tujuan tersebut. Doronglah terus tim  untuk mencapai hasil. Praktikkanlah prinsip pareto untuk menetapkan prioritas dan memantau hasil. Dan yang terpenting, jangan meninggalkan tingkatan kedua untuk secara efektif mendorong produktivitas.

Pengembangan orang lain menunjukkan kedewasaan dan keahlian tinggi. Pada tingkatan keempat, kepemimpinan ditekankan pada kemauan untuk mengembangkan orang lain sebagai pemimpin. Pemimpin yang mau mengembangkan orang lain akan menjadi pemimpin yang berbeda, karena ia bukan hanya mengembangkan diri namun juga memastikan perkembangan organisasi terus terjadi. Dengan memberdayakan anggota tim, pemimpin menyelesaikan tanggung jawab kepemimpinan mereka. Pemimpin yang mau mengembangkan orang lain akan membuat kepemimpinannya semakin luas.

Tantangan yang dihadapi di tingkatan ini akan banyak berasal dari internal, yaitu dari keegoisan dan rasa tidak aman pemimpin. Kedua hal ini akan menghambat pemimpin untuk mau mengembangkan orang lain. Untuk itu diperlukan pandangan jangka panjang agar manfaat pengembangan orang lain terlihat. Selain itu, mengembangkan orang lain bukanlah hal mudah, dibutuhkan komitmen tinggi dan kerja keras untuk mendorong potensi orang. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan di tingkatan ini adalah; pertama, mengenali potensi tim dengan merekrut dan menempatkannya sesuai potensi. Kedua, kita perlu menunjukkan jalan, yaitu dengan menjadi contoh dan melengkapi mereka dengan kompetensi yang dibutuhkan. Dan terakhir kita harus mengevaluasi secara konsisten perkembangannya.

Untuk naik ke tingkatan berikutnya, kita harus bersedia untuk terus mengembangkan diri dan menghadapi rasa tidak aman. Selanjutnya, temukanlah nilai dari setiap orang untuk mencari calon pemimpin yang ingin kita kembangkan. Setelah itu, berdayakan calon pemimpin untuk bertindak.  Dan yang terpenting, tetap pertahankan produktivitas kita dan juga hubungan kita dengan orang lain dalam proses pengembangan orang lain.

  1. Di tingkatan puncak, kepemimpinan kita akan semakin meluas. Saat sudah bisa mengembangkan pemimpin lain hingga ke tingkatan keempat, maka orang lain akan mengikuti karena jati diri kita. Hal ini menunjukkan kita sudah mencapai tingkatan puncak. Dengan menjadi pemimpin tingkatan kelima, berarti juga telah membuat organisasi tingkatan kelima yang berkelanjutan. Jangkauan kepemimpinan kita pun akan meluas, tidak dibatasi organisasi dan generasi.

Tantangan yang akan dihadapi di tingkatan kelima adalah kesombongan diri. Saat merasa bahwa tujuan kita telah tercapai, mka kita akan beristirahat dan  bisa turun ke tingkatan sebelumnya dengan mudah. Selain itu, kita dapat dengan mudah berpikir bahwa apa yang telah dicapai adalah hasil kerja keras kita sendiri dan mulai memuji diri sendiri.

Pada akhirnya, kita dapat kehilangan fokus di tingkatan kelima dan lupa untuk terus mengembangkan diri. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan di tingkatan ini adalah terus mengembangkan orang lain. Buatlah “lingkaran dalam” dengan orang-orang yang kita percaya untuk membuat  tetap realistis. Temukan kualitas kepemimpinan yang harus dibangun pada calon pemimpin dan dorong mereka untuk mengembangkannya. Lalu, berikan mereka tantangan untuk bisa menjadi pelajaran bagi calon pemimpin di bawahnya.

 

Kesimpulan :

  1. Kepemimpinan adalah suatu proses yang dinamis dan melibatkan pengembangan diri. Dalam menapaki lima tingkatan kepemimpinan, ada beberapa hal yang perlu diingat. Pertama, saat kita naik ke tingkatan berikutnya, jangan meninggalkan tingkatan sebelumnya. Kedua, kepemimpinan adalah sesuatu yang dinamis, sehingga tingkatan kepemimpinan kita mungkin akan berbeda dari sudut pandang orang yang berbeda.
  2. Semakin tinggi tingkatan kita, maka akan semakin mudah memimpin, namun waktu dan komitmen yang dibutuhkan akan semakin banyak. Perlu kerja keras untuk naik ke tingkatan selanjutnya, sementara “terjatuh” ke tingkatan sebelumnya sangat mudah. Jadi, berhati-hatilah.
  3. Jabatan menjadi pengakuan dan memberikan kewenangan namun tidak akan membuat kita menjadi pemimpin efektif. Di tingkatan ini, orang mengikuti kita karena keharusan, dan biasanya mengikuti instruksi karena mereka harus, bukan karena mereka ingin. Tingkatan ini mewakili tingkat efektivitas dan pengaruh kepemimpinan yang paling rendah.
  4. Membina hubungan dengan orang lain dapat mendorong orang menyukai kita dan nyaman menjadi tim kita. Pemimpin dalam tahap ini memahami bahwa hubungan positif sangat penting untuk kepemimpinan yang efektif. Mereka memprioritaskan membangun koneksi, mendengarkan orang lain, dan menunjukkan perhatian dan rasa hormat yang tulus. Orang mengikuti pemimpin di tingkatan ini karena mereka ingin, bukan hanya karena harus.
  5. Pemimpin efektif adalah pemimpin yang produktif dan memberikan hasil. Di tingkatan ini, orang mengikuti kita karena apa yang telah dilakukan untuk organisasi, dan mereka menghormati kompetensi dan rekam jejak kesuksesan.
  6. Mengembangkan orang lain adalah bagian dari kepemimpinan. Para pemimpin ini memahami bahwa mengembangkan pemimpin masa depan sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang. Pengaruh mereka melampaui lingkaran terdekat mereka, karena mereka menciptakan warisan dengan mereproduksi kepemimpinan pada orang lain. Di tingkatan ini, orang mengikuti kita karena apa yang telah kita lakukan untuk mereka.
  7. Para pemimpin tingkatan kelima memiliki dampak yang bertahan lama, dan pengaruh mereka melampaui lingkup pengaruh langsung mereka. Kita mencapai tingkatan puncak saat mendapatkan penghormatan karena telah berhasil mengembangkan orang lain.

 

Referensi :

[1] Maxwell, John C., The Five Levels of Leadership – Proven Steps to Maximize Your Potentials, Hachette Book Group, Inc., 2011.

[2] Maxwell, John C., The 17 Indisputable Laws of Teamwork, Maxwell Motivation, Inc., Georgia Corporation, USA, 2001.

[3] Project Management Institute, A Guide to the Project Management Body of Knowledge 7th Edition, Project Management Institute, Inc. Pennsylvania, 2021.

[4] https://pimtar.id/books/the-5-levels-of-leadership/9925a5704dc62c44200030894.

[5] https://qb-leadership.com/5-levels-of-leadership/

 

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi