Sambut Ramadan dengan Data untuk Meraih Kemenangan – Bagian 7 (Tamat)

Reading Time: 4 minutes

Horizontal vs Vertical eCommerce

Diperlukan strategi yang kuat untuk dapat melakukan penetrasi secara online. Secara spesifik, harus diprioritaskan yang disebut sebagai horizontal commerce, atau dalam istilah yang lebih dikenal mungkin adalah marketplace. Ini mencakup website-website yang menjual beragam barang dari A hingga Z dengan pilihan yang lebih beragam. Bagi yang masih kurang paham dibandingkan dengan vertical commerce, contohnya adalah website atau platform yang lebih khusus dan spesifik (niche) untuk industri tertentu, seperti Zalora untuk kategori fashion. Perbedaan ini harus dipertimbangkan.

Dulu, untuk memasarkan produk, banyak yang menghabiskan waktu di pencarian tradisional seperti Google dan sejenisnya. Sekarang, hampir mayoritas konsumen mendapatkan informasi produk dari video singkat (short form), dan ini jauh lebih signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Video singkat (short form) seperti reels dan TikTok menjadi pilihan utama, sementara video panjang (long form) merupakan opsi kedua. Contoh dari long form adalah video di YouTube. Untuk menemukan tempat yang tepat, sebenarnya kalian bisa memulai dengan riset dan membaca data, seperti dari Google Sheets yang lengkap seperti ini:

Jika masih ingin menggunakan strategi pemasaran dari SEO untuk memahami demografi, itu akan membantu untuk mengetahui bagaimana karakteristik audiensnya. Dan sebagai poin terakhir, mungkin akan menyebutnya sebagai ‘Right offer’, yaitu menawarkan produk yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat.”

Faktor utama yang biasanya memengaruhi orang untuk berbelanja di bulan Ramadan adalah:

  1. Gratis ongkir (Free Delivery), ini cukup mengejutkan karena 85% dari responden survei ini mengatakan bahwa gratis ongkir sangat mendorong mereka untuk mencoba membeli produk.
  2. Program afiliasi (Affiliate Programe), karena orang mengetahui bahwa Ramadan adalah bulan yang ramai di mana banyak bisnis e-commerce meningkatkan program afiliasi mereka untuk memberikan peluang mendapatkan penghasilan tambahan sambil meningkatkan momentum.
  3. Diskon (Discount), jadi jangan lupa bahwa tema tahun ini adalah penemuan produk (product discovery) di mana pelanggan dapat ditargetkan untuk mencoba produk kalian yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Meskipun sebagian besar pebisnis mungkin berpikir bahwa memberikan diskon besar adalah sebuah kerugian, namun jika produk kalian bagus, bulan Ramadan ini adalah momentum yang tepat untuk memberikan diskon khusus kepada orang yang mungkin belum pernah mencoba produk kalian sebelumnya.

Konklusi

Mungkin kita tahu bahwa bulan Ramadan selalu ramai di Indonesia, namun tidak banyak orang yang mau memahami secara detail apa yang sebenarnya terjadi (what’s really happening). Padahal, semua data ini sebenarnya dapat digunakan untuk membuat strategi bisnis atau bahkan menginspirasi pembaca untuk merencanakan lebih baik untuk tahun depan. Meskipun sudah memasuki bulan Ramadan, masih belum terlambat bagi Anda yang memiliki bisnis. Ini adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk mendapatkan momentum yang dapat membantu bisnis Anda berkembang bahkan hingga akhir tahun. Artikel ini agak panjang dan berisi banyak data. Semoga artikel ini bermanfaat.

Selamat menjalankan aktivitas dan ibadah Ramadan, semoga menjadi Taqwa sekaligus pemenang. Aamiin.

Referensi :

  1. Kotler, P., Keller, K. L., Brady, M., & Goodman, M., 2019, Marketing Management, Pearson.
  2. Grant, R. M., 2019, Contemporary Strategy Analysis, Wiley.
  3. Jalil, A., Masruroh, N., Jaki, A., Darmawati, R., Razali, R., Rahayu, Y. S., Purnamawati, A. M., Rohmaniyah, W., Shahrin, A. A., Mukhlis., Widagdo, H. H., Fawaid, Y., Machsun, M., & Sakinah., 2023, Ramadhan & Geliat Ekonomi, Az-Zahra Media Society, Sumatera Utara, Indonesia.
  4. Raymond Chin, 2024, March 2, Lebaran Tahun Ini Bakal Beda [Video], Diakses pada tanggal 16 Maret 2024, dari https://www.youtube.com/watch?v=ND1FkKj0YrA
  5. Behera, R. 2024, February 5, Ramadan 2024: How Will Indonesian Consumers Spend USD 70Bn, Diakses pada tanggal 16 Maret 2024, dari https://redseer.com/newsletters/how-will-indonesian-consumers-spend-usd-70bn/
  6. Kusnandar,V.B. 2021, September 30, Sebanyak 86.88% Penduduk Indonesia Beragama Islam, Diakses pada tanggal 16 Maret 2024, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/30/sebanyak-8688-penduduk-indonesia-beragama-islam
  7. Li,V., & Tay,S. 2019, March 26, Six Insights for Marketers in Indonesia to Help Your Brand Succeed this Ramadan, Diakses pada tanggal 16 Maret 2024, dari https://marketing.twitter.com/en_apac/insights/six-insights-for-marketers-in-indonesia-to-help-brand-succeed
  8. Xendit, 2022, October 14, Exploring Ramadan in the New Normal: Trends in the eCommerce Sectors, Diakses pada tanggal 16 Maret 2024, dari https://www.xendit.co/en/blog/exploring-ramadan-in-the-new-normal-trends-in-the-ecommerce-sectors/
  9. Chaniago, S. W. P., & Tashandra, N. 2023, April 13, Tren Revenge Travel Diprediksi Makin Naik pada 2023, Kenapa?, Diakses pada tanggal 16 Maret 2024, dari https://travel.kompas.com/read/2023/04/13/121300427/tren-revenge-travel-diprediksi-makin-naik-pada-2023-kenapa-
  10. Jakpat,2023, April, Part 2: Media Habit, Food Consumption, & Hampers – JAKPAT Ramadan Special Report 2023, Diakses pada 16 Maret 2024, dari https://blog.jakpat.net/part-2-media-habit-food-consumption-hampers-jakpat-2023-special-report-series/
  11. Marsie, G., Mokobombang, D., & January, B. 2024, January, Recharge, reconnect, and celebrate: Consumer insights for successful Ramadan 2024 campaigns, Diakses pada tanggal 16 Maret 2024, dari https://www.thinkwithgoogle.com/intl/en-apac/consumer-insights/consumer trends/ramadan-2024-indonesia-consumer-insights/
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Suparjo
Suparjo
Data Science Enthusiasm, Founder of KEBUN (Kelas Edukasi Berbagi Untuk Negeri), Independent English Teacher.
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi