Cara mengubah kebiasaan untuk mencapai kesuksesan – Bagian 1

Reading Time: 4 minutes

Memahami cara mengatur diri dan waktu dengan baik adalah kunci kesuksesan. Orang yang berhasil jarang melakukan segalanya sendiri, mereka memusatkan perhatian pada tugas utama dan memastikan tugas tersebut diselesaikan. Dengan waktu dan tenaga yang terbatas, penting bagi kita untuk fokus dan mengatur prioritas guna mencapai hasil optimal. Rencanakanlah aktivitas harian untuk mempermudah pengelolaan. Selesaikan tugas-tugas krusial terlebih dahulu.

Seperti dalam analogi eat that frog, mulailah dengan menyelesaikan yang paling sulit atau penting. Tidak ada manfaatnya hanya memandang, jika ada pekerjaan yang harus dilakukan, segera lakukan. Persiapkan segala kebutuhan yang dapat membantu kita menyelesaikan tugas dengan efisien. Setelah selesai, bersihkan dan rapikan tempat kerja agar terasa lebih nyaman dan memotivasi untuk esok hari.

Teruslah mencari cara untuk mengoptimalkan penggunaan waktu. Temukan solusi untuk menyelesaikan tugas utama dengan cepat namun tetap berkualitas. Jika perlu, buatlah metode sendiri yang sesuai dengan kebutuhan, asalkan tetap mematuhi prosedur yang telah ditetapkan. Penting untuk menjaga ritme kerja yang stabil dan fokus pada tugas dan tanggung jawab kita. Gunakan waktu luang untuk menyelesaikan pekerjaan lain setelah menuntaskan tugas utama.

Analisislah diri untuk mengetahui di mana kita sering menunda pekerjaan. Tanamkan kesadaran bahwa setiap tugas harus diselesaikan tanpa ditunda-tunda. Jadikan kemampuan menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat sebagai kebiasaan. Jika tugas-tugas biasa saja dapat diselesaikan dengan baik, tentu saja tugas-tugas penting dapat diselesaikan dengan hasil yang luar biasa.

Lakukanlah apa yang dapat kita lakukan, dengan sumber daya yang kita miliki, di tempat kita berada” (Theodore Roosevelt).

Penting untuk mengenali diri kita dan memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mencapai kesuksesan. Apakah kita sudah mengidentifikasi keahlian yang kita miliki? Jika belum, maka segera lakukan. Fokuslah pada bakat dan keahlian yang dimiliki, dan gunakan keahlian tersebut untuk menyelesaikan setiap tugas dengan baik. Selalu berusaha untuk meningkatkan diri. Kenali pekerjaan kita dan identifikasi keahlian yang dibutuhkan untuk mendukungnya. Jangan pernah berhenti belajar agar dapat meningkatkan produktivitas pribadi. Teruslah menambah pengetahuan dan keterampilan untuk tetap relevan dan efektif dalam berbagai situasi.

Tetapkanlah batas waktu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan, dan tambahkan waktu cadangan. Berusahalah semaksimal mungkin untuk menyelesaikan semua tugas tepat waktu sesuai dengan tenggat yang telah kita tetapkan sendiri. Tantanglah diri sendiri untuk selalu menyelesaikan tugas sebelum batas waktu yang telah kita tentukan.

Kita perlu menjaga pikiran  tetap positif ketika menerima tugas. Fokuslah hanya pada diri sendiri, dan pikirkan, bicarakan, serta bertindak hanya pada hal-hal yang memang kita inginkan dan memberikan hasil positif bagi diri kita. Jadilah sosok yang produktif. Hindarilah kecenderungan untuk menyalahkan orang lain saat mengalami kegagalan. Kegagalan mungkin saja bermula dari diri kita sendiri, entah karena kurangnya pemahaman terhadap instruksi yang diterima, kurangnya kesesuaian dalam menyampaikan masalah, atau bahkan kurangnya dedikasi saat mengerjakannya.

Di samping itu juga penting untuk menjaga tenaga kita selama bekerja. Keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan kita merupakan kunci untuk bahagia dan produktif. Kita bukanlah robot, dan kita memiliki keterbatasan dalam penggunaan tenaga. Lakukanlah analisis terhadap tingkat pengeluaran tenaga kita. Kurangi pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga dan tambahkan pekerjaan yang lebih ringan saat kita merasa segar. Lakukanlah tugas-tugas utama saat tenaga kita (baik secara fisik maupun mental) berada dalam kondisi prima.

Pertama-tama, penting untuk menciptakan skala prioritas yang jelas. Evaluasi secara berkelanjutan akan membantu memastikan bahwa skala prioritas tersebut tetap relevan dan efektif. Orang sering merasa kesulitan dalam menerapkan manajemen waktu yang tepat. Mereka menganggap bahwa kegagalan dalam menyelesaikan banyak hal adalah akibat dari ketidakmampuan mengelola waktu dengan baik, yang pada akhirnya menghambat kesuksesan. Namun, sebenarnya kesuksesan tidak tergantung pada kemampuan untuk melakukan segalanya, melainkan pada kemampuan untuk menentukan prioritas yang tepat.

Dalam menyusun prioritas, penting untuk dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus dikerjakan kemudian  dibandingkan dengan yang harus dilakukan sekarang. Katakanlah “TIDAK” dengan tegas untuk hal-hal yang bukan merupakan prioritas kita, sambil tetap menjaga bahasa yang sopan agar tidak menyinggung pihak yang memberikan tugas. Setiap tindakan yang kita ambil memiliki konsekuensi. Kita perlu mempertimbangkan dengan seksama tugas dan prioritas, karena hal ini akan memengaruhi arah kehidupan kita secara keseluruhan. Dengan menyadari bahwa waktu dan tenaga kita terbatas, kita harus bijaksana dalam mempertimbangkan segala hal.

Para karyawan yang disiplin dan terorganisir selalu menempatkan tugas utama sebagai prioritas utama. Strategi ini memungkinkan mereka untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada rekan kerja lainnya, memberi mereka lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan keluarga.

Mereka menunda pekerjaan yang kurang penting dan fokus pada tugas utama. Dengan cara ini, mereka memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang benar-benar penting. Setelah menyelesaikan tugas utama, barulah mereka mengalihkan perhatian kepada pekerjaan yang tertunda. Mereka melakukan evaluasi terus-menerus terhadap skala prioritas mereka, memastikan bahwa mereka memahami dengan jelas mana yang merupakan tugas utama, mana yang bisa ditunda, bahkan mana yang tidak perlu dikerjakan sama sekali.

Hukum kesuksesan yang pertama adalah konsentrasi. Fokus yang total pada satu titik, tanpa teralihkan ke arah lain, adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan” (William Mathews).

Penting untuk memilih metode yang sesuai dengan kemampuan diri kita untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efisien. Gunakanlah Prinsip Pareto, yang dikenal dengan 80/20. Usahakan agar 20% usaha yang kita lakukan dapat menghasilkan 80% hasil pekerjaan. Perhatikan jumlah dan pentingnya tugas yang harus diselesaikan, dan tahan diri untuk tidak terjebak dalam pekerjaan yang kurang penting. Fokuslah pada hal yang esensial. Selanjutnya, gunakan metode ABCDE untuk mengatur prioritas pekerjaan kita. 

A didefinisikan sebagai “yang harus dilakukan”, tugas A adalah katak kita.

B didefinisikan sebagai “harus dilakukan”.

C didefinisikan sebagai “akan menyenangkan untuk dilakukan”

D adalah “mendelegasikan kepada orang lain”

E adalah “hilangkan semuanya”

Law of three (Hukum Tiga), tentukan tiga skala prioritas utama dan jadikan sebagai proyek yang menantang kemampuan kita. Dengan demikian, tugas-tugas yang diselesaikan adalah yang memiliki prioritas tertinggi.

Bersambung ke Bagian 2

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi