Mengoptimalkan Generative Artificial Intelligence (GenAI) dan Teknologi untuk Pembelajaran dan Pengajaran Bagian 4

Reading Time: 4 minutes
  1. Rekomendasi Strategis
  • Meningkatkan kesiapan AI di tingkat institusional

Institusi pendidikan tinggi harus berinvestasi dalam infrastruktur digital dasar, membangun mekanisme tata kelola yang kuat, dan menyelenggarakan penguatan kapasitas secara menyeluruh untuk memastikan implementasi teknologi AI yang bertanggung jawab, skalabel, dan efektif dalam ekosistem pembelajaran dan pengajaran.

  • Merancang ulang kurikulum untuk Era AI

Mengintegrasikan literasi AI, praktik data yang etis, dan kompetensi digital yang kritis ke dalam semua disiplin ilmu akademik sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa berpartisipasi secara bermakna dalam lanskap global yang semakin digerakkan oleh AI.

  • Memberdayakan dosen sebagai co-designer AI

Para dosen harus diberikan akses terhadap alat teknologi yang tepat, platform kolaboratif, dan pengembangan profesional berkelanjutan untuk memungkinkan mereka merancang bersama dan mengimplementasikan pendekatan pedagogis berbasis AI yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar yang beragam.

  • Merumuskan kebijakan AI institusional yang jelas

Institusi harus menetapkan kerangka kebijakan yang komprehensif untuk mengatur penggunaan GenAI secara etis dan transparan—terutama dalam hal penilaian mahasiswa, pengembangan materi ajar, dan perlindungan integritas akademik.

  • Mendorong partisipasi mahasiswa dalam inovasi AI

Mahasiswa harus dilibatkan secara aktif dalam proses desain, pengujian, dan evaluasi strategi pembelajaran berbasis AI. Partisipasi mereka sangat penting untuk memastikan bahwa integrasi AI mencerminkan prinsip inklusivitas, kesetaraan, dan keterlibatan etis.

  • Memperkuat kolaborasi multistakeholder

Menjalin kemitraan strategis dengan industri, pembuat kebijakan, masyarakat sipil, dan organisasi komunitas sangat penting untuk menyelaraskan inisiatif AI institusional dengan prioritas sosial, teknologi, dan pendidikan yang lebih luas.

  1. Kesimpulan

9.1 Peluang Generative AI dalam Pendidikan Tinggi 

Kemajuan pesat GenAI menghadirkan peluang transformasional untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan aksesibilitas pengajaran serta pembelajaran di pendidikan tinggi. Ketika diterapkan secara strategis, GenAI dapat mendukung penciptaan konten pendidikan yang inovatif, memungkinkan jalur pembelajaran yang dipersonalisasi, dan mendorong praktik pedagogis yang inklusif dan fleksibel. Kapabilitas ini sangat bernilai dalam merespons kebutuhan belajar yang beragam dan meningkatkan keterlibatan mahasiswa.

Namun, integrasi GenAI juga menghadirkan tantangan etis dan pedagogis yang signifikan. Risiko seperti plagiarisme, ketidakjujuran akademik, dan ketergantungan berlebihan pada output AI dapat mengancam tujuan inti pendidikan, termasuk kreativitas, pemikiran kritis, dan kemandirian intelektual. Untuk mewujudkan manfaat GenAI secara penuh, institusi harus mengadopsi kerangka implementasi yang bertanggung jawab yang menyeimbangkan inovasi dengan integritas akademik.

9.2 Tantangan Generative AI 

Salah satu tantangan paling mendesak yang terkait dengan adopsi GenAI adalah masalah kepercayaan. Di era ketika generasi digital menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap teknologi, terdapat kecenderungan untuk melebih-lebihkan objektivitas dan netralitas sistem AI. Pertumbuhan pesat platform GenAI—seperti ChatGPT, yang mencapai 100 juta pengguna dalam waktu dua bulan—mencerminkan ketergantungan yang meningkat, sering kali tanpa kesadaran yang memadai terhadap risiko yang mendasarinya.

Penerapan AI secara luas di berbagai sektor telah menimbulkan kekhawatiran etis dan sosial yang mendalam, yang berdampak pada bidang seperti pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, media, pemerintahan, privasi, dan hak asasi manusia. Isu-isu utama meliputi: 

  1. Perlindungan data dan bias algoritmik, yang dapat memperkuat ketimpangan atau diskriminasi. 
  2. Hilangnya peran manusia dalam proses pengambilan keputusan. 
  3. Dampak lingkungan dari model pelatihan AI skala besar. 
  4. Erosi budaya dan ancaman terhadap kohesi sosial, terutama bagi generasi muda yang dibentuk oleh lingkungan berbasis AI.

Bertentangan dengan gagasan netralitas teknologi, sistem AI pada dasarnya dibentuk oleh data tempat mereka dilatih, yang mungkin mencerminkan bias historis, stereotip, atau ketimpangan struktural. Kenyataan ini menuntut sikap yang lebih kritis dan reflektif terhadap integrasi GenAI, khususnya dalam lingkungan pendidikan yang bertujuan menumbuhkan nilai-nilai demokratis, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial.

9.3 Integrasi Strategis Generative AI dalam Pendidikan 

Untuk memanfaatkan potensi transformasional GenAI, institusi pendidikan tinggi harus mengadopsi pendekatan strategis yang berpusat pada manusia yang mengedepankan: 

  1. Integritas pedagogis: AI harus mendukung, bukan menggantikan, peran pendidik dalam mendorong pembelajaran yang mendalam. 
  2. Tata kelola etis: Institusi harus membentuk kerangka kerja yang jelas untuk memandu penggunaan yang bertanggung jawab. 
  3. Penguatan kapasitas: Pengembangan profesional berkelanjutan bagi dosen dan pelatihan kecakapan digital bagi mahasiswa sangat penting.

Masa depan pendidikan di era AI tidak akan ditentukan oleh kemajuan teknologi semata, tetapi oleh nilai-nilai, kebijakan, dan keputusan yang membentuk penerapannya. Dengan wawasan strategis dan komitmen etis, GenAI dapat menjadi katalis yang kuat untuk inovasi inklusif, peningkatan keterlibatan belajar, dan kesempatan belajar berkelanjutan yang berdaya tahan.

Referensi

[1] B. Williamson and R. Eynon, "Historical threads, missing links, and future directions in AI in education," Learning, Media and Technology, vol. 45, no. 3, pp. 223–235, 2020.
[2] Chan, C. K. Y. (2023). A Comprehensive AI Policy Education Framework for University Teaching and Learning. arXiv preprint.
[3] Junfeng Jiao, Afroogh, S., Chen, K., Atkinson, D., & Dhurandhar, A. (2025). “The global landscape of academic guidelines for generative AI and Large Language Models.” arXiv preprint (dipublikasikan 18 Mar 2025).
[4] Lee, D., Arnold, M., Srivastava, A., Plastow, K., et al. (2024). The impact of generative AI on higher education learning and teaching: A study of educators’ perspectives. Computers & Education: Artificial Intelligence, 6(2), 100221.
[5] Luckin, R., George, K., & Cukurova, M. (2022). AI for School Teachers. CRC Press.
[6] Luckin, R., Rudolph, J., & Grünert, M. (2024). Exploring the future of learning and the relationship between human intelligence and AI: An interview with Professor Rose Luckin. Journal of Applied Learning & Teaching, 7(1), 346–363.
[7] Luckin, R. (2024). Nurturing Human Intelligence in the Age of AI: Rethinking Education for the Future. Development and Learning in Organizations.
[8] Lundgren, B. (2023). In defense of ethical guidelines. AI Ethics, 3, 1013–1020.
[9] Möller, M., Nirmal, G., Fabietti, D., Stierstorfer, Q., Zakhvatkin, M., Sommerfeld, H., & Schütt, S. (2024). Revolutionising Distance Learning: A Comparative Study of Learning Progress with AIDriven Tutoring. arXiv preprint.
[10] N. Selwyn, Should Robots Replace Lecturers? AI and the Future of Education, Cambridge, UK: Polity Press, 2022.
[11] OECD, Skills for a Digital World: AI Competencies in Education, Paris: OECD Publishing, 2023.
[12] Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, 2024.
[13] Pang, W. & Wei, Z. (2025). Shaping the Future of Higher Education: A Technology Usage Study on Generative AI Innovations. Information, 16(2), 95.
[14] Shams, R. A., Zowghi, D., & Bano, M. (2023). AI and the quest for diversity and inclusion: A systematic literature review. AI and Ethics.
[15] UNESCO, AI and Education: Guidance for Policy-makers, Paris: UNESCO Publishing, 2021.
[16] W. Holmes, M. Bialik, and C. Fadel, Artificial Intelligence in Education: Promises and Implications for Teaching and Learning, Center for Curriculum Redesign, 2021.
[17] ZawackiRichter, O., Manhiça, I., Salas-Pilco, S., Crompton, H., Duart, J. M., & Burke, M. (2023). A meta-systematic review of artificial intelligence in higher education: a call for increased ethics, collaboration, and rigour. International Journal of Educational Technology in Higher Education, 20, Article 36.
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi