Model Daya Kompetitif Michael E. Porter

Reading Time: 3 minutes

Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri mempunyai strategi bersaing. Strategi ini mungkin dikembangkan secara eksplisit melalui proses atau mungkin juga telah berkembang secara implisit melalui kegiatan-kegiatan  dari berbagai departemen fungsional perusahaan.

Pada dasarnya, mengembangkan strategi bersaing adalah mengembangkan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa seharusnya yang menjadi tujuannya, dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Tak perlu diragukan lagi, model yang paling umum digunakan dalam memahami keunggulan kompetitif perusahaan adalah model daya kompetitif (competitive force model) Michael E. Porter. Model ini menyajikan gambaran umum tentang suatu perusahaan, pesaingnya, dan lingkungan di sekitar perusahaan tersebut. Model Porter membahas secara menyeluruh lingkungan bisnis secara umum. Pada model ini, terdapat 5 daya kompetitif yang dianggap menentukan nasib suatu perusahaan.

agilenesia - Model Daya Kompetitif Michael E Porter

  1. Pesaing tradisional

Setiap perusahaan berbagi pangsa pasar dengan pesaing lainnya yang secara terus menerus merancang cara baru yang lebih efisien dalam memproduksi, memperkenalkan hasil produksi, dan layanan, serta menarik minat konsumen dengan mengembangkan merek mereka dan mewajibkan biaya peralihan bagi konsumen mereka (apabila produk diganti, maka terdapat biaya tambahan atau prosedur yang rumit).

  1. Pendatang baru di pasar

Dalam sistem ekonomi yang bebas ini, dengan tenaga kerja dan sumber daya finansial yang selalu berpindah-pindah, perusahaan-perusahaan baru selalu masuk ke pasaran. Pada beberapa bidang industri, hambatan untuk masuk ke dalam pasar sangat rendah, sementara di bidang industri lainnya, masuk ke suatu pasaran sangatlah sulit.

Perusahaan baru memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

  1. Tidak terikat oleh peralatan maupun sumber daya yang sudah usang.
  2. Sering membayar pekerja yang lebih muda dengan biaya yang lebih ekonomis dan biasanya lebih inovatif.
  3. Tidak merasa terbebani merek yang telah lama dipakai.
  4. “Lebih lapar” dan memiliki motivasi tinggi daripada pemain lama dalam industri tersebut.

Keuntungan-keuntungan tersebut juga merupakan kelemahannya : mereka bergantung pada pihak luar untuk mendanai  peralatan dan sumber dayanya yang baru, yang bisa saja harganya mahal; tenaga kerja mereka hanya memiliki sedikit pengalaman, dan merek mereka jarang dikenal.

  1. Produk dan jasa pengganti (produk substitusi)

Hampir di setiap industri, muncul produk-produk pengganti / substitusi apabila harga produk yang Anda tawarkan dianggap oleh konsumen terlalu mahal. Teknologi baru selalu menciptakan produk-produk pengganti baru sepanjang masa. Semakin banyak barang dan jasa pengganti di bidang industri yang Anda geluti, semakin kecil kemungkinan Anda mengendalikan harga dan semakin rendah tingkat keuntungannya.

  1. Pelanggan

Perusahaan yang menguntungkan bergantung erat dengan kemampuannya menarik minat pelanggan, dan memelihara pelanggan yang sudah ada (sambil merebut dari pesaingnya), serta menjual dengan harga yang tinggi. Kekuatan konsumen muncul ketika mereka dapat dengan mudah beralih ke produk atau layanan pesaing Anda, atau jika mereka dapat memaksa suatu organisasi bisnis bersaing harga dengan pesaingnya di pasar terbuka di mana setiap produk hanya memiliki sedikit diferensiasi produk (product differentiation) dan harga-harga yang dapat diketahui dengan cepat.

  1. Pemasok

Kekuatan pasar yang dimiliki pemasok dapat berdampak signifikan terhadap keuntungan perusahaan, terutama ketika perusahaan tidak bisa menaikkan harga secepat yang bisa dilakukan pemasok. Semakin beragam pemasok yang dimiliki perusahaan, semakin besar kendalinya terhadap harga, kualitas, dan jadwal pengiriman dari pemasok.

 

Strategi sistem informasi dan daya kompetitif

Apa yang dilakukan perusahaan ketika mereka berhadapan dengan seluruh tekanan  persaingan ini ? Dan bagaimana perusahaan menggunakan sistem informasi dalam menanggulanginya ? Bagaimana Anda mencegah barang pengganti dan menghambat masuknya pendatang baru ? Ada 4 strategi umum, yang masing-masing menggunakan sistem dan teknologi informasi, yaitu :

  1. Biaya kepemimpinan / manajemen yang rendah. Gunakan sistem informasi untuk mencapai harga dan biaya operasional yang serendah-rendahnya.
  2. Diferensiasi produk. Gunakan sistem informasi untuk menciptakan produk atau layanan baru, atau mengubah secara signifikan keyakinan konsumen dalam menggunakan barang atau jasa yang Anda miliki sekarang.
  3. Fokus pada ceruk pasar. Gunakan sistem informasi untuk memfokuskan perusahaan pada pangsa pasar yang spesifik, layani pangsa pasar yang sempit ini lebih baik daripada pesaing-pesaing Anda.
  4. Meningkatkan keakraban dengan pemasok dan pelanggan. Gunakan sistem informasi untuk memperkuat hubungan dengan pemasok dan kembangkan keakraban dengan pelanggan.

 

Kesimpulan

Perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik dibanding pesaingnya, dianggap memiliki keunggulan kompetitif. Selain mereka memiliki akses ke sumber-sumber khusus yang tidak dimiliki pesaingnya, mereka juga mampu menggunakan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien – biasanya karena memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih unggul. Dalam segala hal, mereka lebih baik dalam pertumbuhan pendapatan, tingkat kemampuan, ataupun pertumbuhan produktivitas dan semua hal tersebut akan menyebabkan semakin naiknya nilai saham perusahaan tersebut dalam jangka panjang daripada pesaingnya.

 

Referensi

[1] Kristanto, Andri, 2018, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Yogyakarta, Gaya Media.

[2] Laudon, Kenneth C, and Jane P. Laudon, 2014, Management Information Systems : Managing the Digital Firm, 13th ed., Pearson Education, Inc., New Jersey.

[3] Porter, Michael E., 1980, Competitive Strategy – Techniques for Analyzing Industries and Competitors, The Free Press, New York.

[4] Sarosa, Samiajai, 2017, Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, Jakarta, Penerbit Indeks.

 

 

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi