Penerapan Agile dalam Kehidupan Sehari-hari (Use Case: Mudik Lebaran) Part 2

Reading Time: 3 minutes

Sesuai dengan pembahasan pada artikel sebelumnya Penerapan Agile dalam Kehidupan Sehari-hari (Use Case: Mudik Lebaran) Part 1, penulis akan melanjutkan bagaimana konsep Agile dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan bentuk penyesuaian diri kita sebagai professional untuk menerapkan teori dalam bekerja yang kemudian diterapkan di kehidupan sehari-hari untuk membantu proses yang kita lalui agar lebih baik dan mudah.

Metode Agile memiliki beberapa kelebihan untuk dapat dilakukan proses implementasi, contohnya seperti di kehidupan sehari-hari kita. Metode Agile bisa membantu kita dalam meningkatkan konsistensi kita dalam melakukan suatu pekerjaan di rumah sehingga menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Sebagai use case yang penulis berikan adalah terkait dengan Mudik Lebaran, dimana sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri dan bagi sebagian orang sakral untuk bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Berikut ini contoh penerapan Agile untuk Mudik Lebaran Part 2 yaitu sebagai berikut:

  1. Melakukan Perjalanan Mudik (Implementation)

Pada fase ini, setelah kita membuat daftar kebutuhan apa saja yang perlu dibawa selama perjalanan serta kita membuat desain perjalanan maka kita perlu melalui proses implementasinya. Dalam hal ini proses implementasi yaitu kita melaksanakan dan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman pada hari, tanggal, serta jam yang sudah kita tentukan pada poin 2. Adapun dalam proses perjalanan biasanya akan ditemui kendala-kendala baik yang dapat diprediksi maupun yang tidak dapat diprediksi. Harapannya adalah kita dapat menjalani prosesnya dengan lancar, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Untuk kendala yang bisa diprediksi adalah, kita perlu menyiapkan Plan B atau Plan C jika hal itu terjadi. Contoh selama di perjalanan kita akan menemui resiko ban bocor, maka dari itu kita perlu membawa ban pengganti / ban serep sesuai dengan kebutuhan. Misalkan minimal 2 ban yang kita bawa untuk ban depan dan juga ban belakang masing-masing 1 pcs.
  • Untuk kendala yang tidak bisa diprediksi adalah kita perlu menghadapi, dan menerima masalah tersebut. Kemudian sesegera mungkin untuk mencari solusi atas kendala tersebut. Contoh selama di perjalanan ternyata ada anggota keluarga yang tiba-tiba mengalami sakit, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari Klinik/Rumah Sakit terdekat dari pintu keluar tol. Kita dapat melakukan searching atau menghubungi Petugas yang berjaga pada pos-pos mudik untuk menanyakan lokasi terdekat, atau jika pada pos tersebut terdapat petugas medis kita dapat segera berkonsultasi dan mencari solusi.
  1. Evaluasi Perjalanan (Retrospective)

Setelah melalui proses perjalanan yang cukup panjang, kita dapat melakukan evaluasi perjalanan kepada semua anggota keluarga. Evaluasi ini dilakukan untuk melihat potensi potensi dan mitigasi resiko yang ditemukan selama dalam perjalanan, sehingga untuk perjalanan selanjutnya (pulang) bisa dilalui dengan lancar dan sesuai waktu tercepat untuk bisa sampai ke rumah. Adapun bentuk evaluasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

  • Evaluasi perjalanan berangkat, dapat dilakukan untuk mengukur apakah proses perjalanan sudah sesuai atau belum dari perencanaan yang telah dibuat. Apakah target sampai ke kampung halaman sudah on time? Atau ada delay, jika ada dimana dan kapan delaynya. Kemudian untuk waktu istirahat selama perjalanan apakah sudah cukup atau belum, apakah butuh backup tambahan untuk pengemudi? Lalu apakah perlu membeli oleh-oleh untuk keluarga di kampung saat melalui kota tertentu? Dan lain-lain tema/materi yang bisa dijadikan evaluasi saat perjalanan berangkat.
  • Evaluasi perjalanan pulang, dapat dilakukan setelah mendapatkan insight dari evaluasi perjalanan berangkat. Hal ini sedikit mempermudah proses evaluasi yang to the point saat melakukan evaluasi perjalanan pulang. Biasanya yang menjadi tolak ukur adalah keselamatan di dalam perjalanan, dan juga waktu yang ditempuh selama perjalanan tidak over karena macet di daerah tertentu.

 

Lesson Learned

Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan pemantauan dan analisis mudik dari tahun ke tahun, sangat memungkinkan kita melakukan penerapan metode Agile ini dalam proses kita melaksanakan mudik lebaran. Kenapa? Karena kita bisa lebih mempersiapkan sesuatunya lebih baik dan penuh persiapan sehingga selama di perjalanan kita bisa melakukan mitigasi risiko yang mungkin akan kita hadapi di dalam perjalanan baik yang dapat diprediksi maupun yang tidak dapat diprediksi. Nah, bagi rekan-rekan Agilenesia yang ingin melaksanakan mudik, mungkin bisa dicoba ya tips tips dari penulis. Atau jika rekan-rekan memiliki pendapat yang berbeda, penulis tunggu di kolom komentar ya!!! Terima kasih.

 

Referensi

  1. https://www.niagahoster.co.id/blog/agile-adalah/
  2. https://www.binaracademy.com/blog/menerapkan-metode-agile-dalam-kehidupan-sehari-hari-a-la-fikri-amri
  3. https://www.kompasiana.com/handataulan/62a815a6fdcdb42b12059d92/menerapkan-prinsip-agile-development-dalam-kehidupan-sehari-hari
  4. https://www.binaracademy.com/blog/metode-agile-adalah
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Miswanto
Miswanto
Agile - Product Enthusiast, Product Manager, Member of Agilenesia. Alumni of Universitas Nusa Mandiri Jakarta
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi