Sambut Ramadan dengan Data untuk Meraih Kemenangan – Bagian 4

Reading Time: 3 minutes

Chapter 2 – The Big Changes

Apa yang berbeda di Ramadan tahun ini dibanding tahun kemarin?

Tidak semua bisnis mendapatkan dampak positif secara maksimal pada momen Ramadan ini. Terdapat pergeseran (shift) pada beberapa sektor bisnis yang lebih diuntungkan pada tahun ini:

  1. Orang telah mulai tertarik untuk melakukan pembelian secara online daripada secara offline.
  2. Alokasi pengeluaran (spending) yang pada tahun lalu dominan di sektor perjalanan, kini lebih besar pada sektor grocery dan fashion.
  3. Perubahan perilaku konsumen (behaviour) jauh lebih signifikan, dengan orang lebih cenderung menemukan merek-merek baru (discover) karena fenomena live shopping atau live commerce semakin marak.

Sebelum membahas sektor bisnisnya, mari kita bahas tentang perilaku konsumennya terlebih dahulu. Karena apa gunanya membicarakan bisnis jika kita tidak memahami perilaku konsumen. Mari kita lihat grafik berikut:

Terlihat bahwa pada tahun 2024 sektor groceries dan fashion sedang mencapai puncaknya. Dibandingkan dengan tahun 2023, mengapa penjualan di sektor groceries dan fashion tidak sebesar seperti tahun 2024? Karena pada tahun lalu, fokusnya lebih pada industri perjalanan (travel).

Pada tahun 2023, terjadi fenomena yang disebut sebagai “Revenge travel”, masih terdapat dampak sampingan (spillover) atau efek dari pandemi COVID-19 di mana orang-orang yang sebelumnya terbatas di rumah, mereka ingin “membalas dendam” dengan melakukan perjalanan ke luar.

Pada tahun 2024 ini, penjualan di sektor fashion dan groceries diprediksi akan mengalami kenaikan yang signifikan. Fenomena ini dapat dianggap sebagai kebalikan dari tren sebelumnya. Jika penjualan di sektor perjalanan menurun secara signifikan, maka penjualan di sektor groceries dan fashion akan meningkat karena orang lebih banyak mengalokasikan dana (spending) untuk keperluan domestik. Kami akan membahasnya lebih rinci satu per satu.

Mari kita bahas lanskap sektor-sektor yang mendapat keuntungan. Kita akan membahas tiga sektor utamanya. 

  1. Grocery Trends

Karena diprediksi bahwa aktivitas perjalanan (travel) akan menurun, maka orang-orang di Indonesia cenderung melakukan tiga hal utama selama bulan Ramadan:

  1. Mereka lebih sering memasak di rumah (cooking at home), diperkirakan sekitar 80 hingga 90%. Ini menjadi bagian dari budaya di mana orang Muslim bersahur dan berbuka puasa bersama keluarga, yang memberikan perasaan disiplin yang lebih kuat. Meskipun dampak sampingnya masih ada dari pandemi COVID-19 yang terbiasa dengan pesanan untuk dibawa pulang baik makanan atau dan minuman.
  2. Tren terbesar adalah take away food.
  3. Layanan pengiriman (delivery) juga meningkat. Untuk bisnis FNB (Food and Beverage), ini mungkin sedikit terganggu, tetapi mereka perlu menyesuaikan strategi untuk makanan take away.

Tentang groceries, ini tidak hanya terbatas pada bahan makanan mentah saja, tetapi juga mencakup kategori-kategori seperti makanan siap saji (ready to eat), minuman siap saji (ready to drink), dan makanan siap masak (ready to cook). Jadi bagi yang berada dalam kategori ini, bersiaplah karena Anda akan menjadi bagian dari sebagian besar pengeluaran konsumen (consumer spending).

…………Bersambung ke Bagian 5…………

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Suparjo
Suparjo
Data Science Enthusiasm, Founder of KEBUN (Kelas Edukasi Berbagi Untuk Negeri), Independent English Teacher.
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi