“Football is only fun if you win. But it is crucial to recognize that it’s not only about winning, it’s about showing good football, showing a good performance, showing good skills. But it’s also about working together as a team.” – Rinus Michels
Total football (dalam bahasa belanda: totaalvoetbal) Konsep taktik sepakbola yang sangat legendaris dan masih diperbincangkan hingga saat ini. Lahir di tahun 70-an dan di prakarsai oleh pelatih Legendaris asal negeri van Oranje, Rinus Michels. Mengambil asas fleksibilitas dimana pemain dapat mengambil peran dan posisi dari pemain lain untuk mengisi kekosongan dengan tujuan mempertahankan struktur organisasi tim sambil mencari celah peluang untuk menyerang. Pemain dituntut untuk mengoper bola secara cepat dan terukur dan juga melakukan inisiatif pergerakan tanpa bola yang dapat mengecoh lawan tanding.
Tidak Heran Total Football masih Menjadi sensasi di dunia sepakbola dunia hingga melahirkan turunan taktik yang mengambil konsep serupa, salah satunya yang paling terkenal tentunya adalah Juego de Posición yang di adopsi oleh Pep Guardiola dia masa kepelatihan beliau di Barcelona, atau dalam bahasa populernya tiki-taka.
Lalu, Adakah pembelajaran yang dapat diambil dari Total Football oleh tim yang bekerja di dalam framework Agile? Ini adalah premis awal ketika saya menulis artikel ini.
Kerjasama tim dan Kolaborasi adalah Kunci
Total Football membutuhkan disiplin yang tinggi dari para pemain dan juga kerjasama yang erat dibutuhkan supaya para pemain lebih percaya diri ketika melakukan pergantian posisi ketika permainan berlangsung.. Sama dengan Agile,yang juga mengedepankan pentingnya kolaborasi antar tim dan bagaimana tim tersebut dapat mewujudkan target yang dicanangkan bersama-sama.
Flexibilitas dan Adaptasi seperti Sifat Air dengan Wadah
Total Footbal terkenal dengan pergerakan dan dinamika yang mengalir seperti air, sangat luwes. Hal ini sangat krusial ketika pemain dituntut untuk melakukan kombinasi pergantian posisi. Flexibilitas dan Adaptasi sangat penting di Agile yaitu melakukan asesmen kembali terhadap tujuan dan proses yang saat ini dijalankan, sambil melakukan fine-tuning di area yang dibutuhkan.
Jangan takut untuk bereksperimen dan Mengambil Resiko
Supaya taktik total football dapat dijalankan dengan Baik, terutama untuk tim yang baru saja bermain untuk pertama kalinya, maka para pemain perlu melakukan proses trial and error, percobaan mana kombinasi gocekan, passing dan gerakan yang efektif. Hal ini terus menerus dilakukan hingga para pemain dapat melakukan secara alam bawah sadar atau menjadi hal yang natural bagi mereka. Sama dengan di Agile, adanya proses iterasi perbaikan terus-menerus yang dilakukan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan feedback customer.
Pentingnya Transparansi Komunikasi
Dalam melakukan kombinasi ketika melakukan serangan dan bertahan. Tim yang mengadopsi total football memerlukan koordinasi komunikasi yang efektif supaya bisa berhasil, jangan sampai niatnya ingin mengecoh lawan, malah menjadi mengecoh kawan. Serupa di Agile, pentingnya transparansi komunikasi antar tim mempunyai pengertian dan konteks yang sama terkait dengan apa yang ingin dicapai oleh tim.
Walaupun lansekap dan penerapan Total football praktiknya ada di lapangan Hijau, Namun sebagai praktisi Agile, terkadang kita bisa menggambarkan dan memetakan suatu konsep ketika menjelaskan sesuatu sehingga audiens yang mendengar bisa relate dengan apa yang sedang kita jelaskan, Apalagi sepakbola itu salah satu olahraga yang paling populer di Indonesia sehingga menjelaskan konsep Agile menjadi lebih mudah dengan membayangkan bahwa kita sedang berada di tengah-tengah pertandingan sepak bola.
Reference
- Wikipedia. “Total Football.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Total_Football
- Corrie, Alistair. “Total Agile: What Can Teams Learn from Football.