Prinsip Kerja Orang Jepang yang Bikin Sukses – Bagian 1

Reading Time: 3 minutes

Jepang dikenal sebagai negara maju dengan sumber daya yang kuat, menjadikannya salah satu pusat industri terbesar di Asia. Pencapaian ini tidak lepas dari budaya masyarakatnya yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan etos kerja yang luar biasa.

  1. Bushido

Menurut Global Business Network Inc, Bushido merupakan pedoman moral para kesatria yang telah ada sejak zaman dahulu. Nilai-nilai kerja ala kesatria ini terus diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap relevan hingga sekarang.

Bushido merupakan kode etik samurai yang mengajarkan nilai-nilai seperti keberanian, kehormatan, loyalitas, dan tanggung jawab. Dalam dunia kerja, prinsip ini tercermin dalam dedikasi penuh terhadap tugas, komitmen tinggi terhadap perusahaan, serta integritas pribadi dalam menjalankan pekerjaan.

Hasilnya, masyarakat Jepang menunjukkan tingkat loyalitas dan dedikasi yang luar biasa dalam pekerjaan mereka. Setiap tugas yang diberikan akan dikerjakan dengan penuh tanggung jawab dan diselesaikan tepat waktu.

Dalam Kimono Tea Ceremony Maikoya, dijelaskan bahwa penerapan prinsip-prinsip Bushido pada zaman feodal Jepang menekankan pada prajurit yang berani dan tak gentar menghadapi kematian. Ada tujuh nilai dalam Bushido, yaitu kebenaran, kesetiaan, kehormatan, rasa hormat, kejujuran, keberanian, dan konsistensi.

  1. Keberanian: Keadilan dianggap sebagai nilai paling penting bagi manusia. Seorang prajurit tidak akan menyerang tanpa alasan yang jelas.
  2. Kesetiaan: Seorang prajurit harus setia kepada tuannya tanpa ragu.
  3. Kehormatan: Bagi masyarakat Jepang, hidup tanpa kehormatan tidaklah dianggap sebagai kehidupan sejati.
  4. Rasa Hormat: Dulu, seorang prajurit yang mengalahkan lawannya harus memberikan penghormatan, baik sebelum maupun sesudah pertempuran.
  5. Kejujuran: Kejujuran merupakan sifat dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia.
  6. Keberanian: Seorang manusia akan berjuang hingga akhir dan tidak akan merasa takut terhadap apapun.
  7. Konsistensi: Manusia ibarat capung yang terbang maju tanpa menoleh ke belakang.

Semua prinsip di atas dapat diterapkan dalam kehidupan modern dengan menyesuaikan perkembangan zaman yang ada.

  1. Makoto

Prinsip kedua adalah Makoto, yang merujuk pada konsep moral tentang kerja keras dan mempertahankan semangat dalam bekerja. Masyarakat Jepang hingga saat ini sangat menjunjung tinggi prinsip Makoto, yang tercermin dalam kata-kata dan tindakan mereka.

Makoto berarti ketulusan atau kejujuran. Prinsip ini menekankan pentingnya berkata dan bertindak dengan jujur, tidak berpura-pura, serta membangun kepercayaan dalam hubungan profesional. Di lingkungan kerja, makoto menjadi dasar dalam menjalin kerja sama yang solid dan transparan.

Makoto menekankan pentingnya semangat kerja, kejujuran, dan ketulusan. Orang Jepang bekerja dengan niat yang tulus, tanpa berniat untuk menipu atau menyembunyikan sesuatu dari rekan kerja.

Manfaat dari penerapan prinsip Makoto antara lain meningkatkan kepercayaan dari rekan kerja, seperti investor, konsumen, dan pemasok, membangkitkan motivasi serta semangat untuk terus berusaha lebih baik, serta meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

  1. Keishan

Setelah Bushido dan Makoto, terdapat prinsip Keishan, yang mengacu pada budaya kerja inovatif dan kreatif dalam dunia kerja. Jepang dikenal sebagai negara yang tidak ragu untuk menciptakan hal-hal baru, karena bagi mereka, inovasi merupakan kunci penting untuk kemajuan bangsa.

Keishan merujuk pada semangat untuk terus belajar dan bersikap rendah hati. Prinsip ini menekankan pentingnya introspeksi dan membuka diri terhadap kritik maupun saran. Dalam konteks pekerjaan, keishan mendorong individu untuk tidak cepat puas dan selalu berkembang.

Bahkan, tidak jarang penemuan dari masyarakat Jepang diakui oleh dunia dan digunakan oleh negara-negara lain. Keishan mendorong masyarakat untuk terus menciptakan hal-hal baru yang lebih baik dari sebelumnya.

Tujuan penerapan prinsip Keishan adalah untuk meningkatkan produktivitas, mengembangkan sumber daya yang ada, serta mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Mengutip dari Tensai Nihongo Bunka Gakuin, berikut beberapa contoh penemuan masyarakat Jepang yang diakui oleh dunia.

  • Mie instan atau ramen: Ramen Jepang sangat terkenal di seluruh dunia dan pertama kali diciptakan oleh Momofuku Ando dari Nissin Foods pada tahun 1971.
  • Penanak listrik: Penanak listrik pertama kali ditemukan pada tahun 1940 oleh Mitsubishi Electric.
  • Shinkansen: Kereta cepat yang dikenal dengan nama kereta peluru ini memiliki kecepatan mencapai 210 km/jam.
  • Mesin karaoke: Mesin karaoke pertama kali ditemukan pada tahun 1970-an oleh musisi Jepang bernama Daisuke Inoue.

4. Kaizen

Prinsip Kaizen mengajarkan tentang disiplin, menghargai waktu, dan menghindari penundaan dalam pekerjaan. Masyarakat Jepang meyakini bahwa jika pekerjaan segera dilakukan, maka pekerjaan tersebut akan selesai lebih cepat.

Kaizen dalam bahasa Jepang berarti perbaikan cepat secara terus menerus untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kaizen adalah bagaimana membuat agar pekerjaan lebih mudah dengan selalu menyadari bahwa metode kerja yang paling baik adalah bekerja dengan cepat dan kondusif dalam menciptakan produk dengan kualitas yang baik.

Kaizen berarti perbaikan berkelanjutan. Ini adalah filosofi untuk terus memperbaiki diri dan proses kerja, walaupun dalam skala kecil. Budaya kaizen mendorong karyawan untuk selalu mencari cara yang lebih baik dalam bekerja, sehingga produktivitas dan kualitas terus meningkat seiring waktu.

Warga setempat tidak pernah terlambat datang ke kantor atau saat berjanji dengan klien. Bahkan, mereka merasa malu jika pulang lebih awal dibandingkan rekan kerja lainnya dan selalu bisa membedakan antara waktu kerja dan waktu istirahat.

Terlambat bekerja dapat merugikan diri sendiri, orang lain, dan perusahaan. Berikut ini adalah manfaat menerapkan prinsip Kaizen:

  1. Meningkatkan produktivitas.
  2. Manajemen sumber daya yang lebih baik.
  3. Meningkatkan kualitas perusahaan.
  4. Meningkatkan kerja sama dan komunikasi dengan rekan kerja.

Contohnya bisa dilihat dari Ford Motor Company, sebuah perusahaan manufaktur yang berhasil memangkas waktu produksi, sehingga dapat menyelesaikan produk yang dihasilkan lebih cepat.

Jepang menjadi negara maju dengan sumber daya yang mumpuni karena mereka menanamkan prinsip-prinsip kerja di atas dalam kehidupan sehari-hari mereka. Prinsip-prinsip tersebut juga dapat diterapkan oleh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan produktivitas.

Bersambung ke Bagian 2 ………

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi