Scrum Artifacts
- Product Backlog
Product Backlog berfungsi sebagai katalog yang terus berkembang dan diprioritaskan dari semua kebutuhan potensial untuk produk. Ini adalah titik referensi utama untuk setiap perubahan atau penambahan pada produk. Product Owner bertanggung jawab untuk mengelola Product Backlog, termasuk komposisinya, aksesibilitas, dan pengaturannya. Dalam Product Backlog, kita akan menemukan berbagai elemen seperti fitur, fungsi, persyaratan, perbaikan, dan perbaikan bug. Setiap entri dalam backlog ditandai dengan detail seperti deskripsi, prioritas, estimasi, dan signifikansi nya.
- Sprint Backlog
Sprint Backlog terdiri dari item-item Product Backlog yang dipilih untuk Sprint, bersama dengan strategi untuk menghasilkan Increment produk dan mencapai Sprint Goal. Hal ini mewakili antisipasi Tim Pengembang tentang fitur apa yang akan disertakan dalam Increment mendatang dan tugas-tugas yang diperlukan untuk mewujudkan fitur-fitur tersebut. Berasal dari pertemuan Sprint Planning dan terus direvisi sepanjang Sprint, menawarkan gambaran langsung tentang tugas-tugas yang dijadwalkan akan diselesaikan oleh tim selama Sprint.
- Product Increment
Sebuah Product Increment mencerminkan akumulasi dari semua item Product Backlog yang berhasil diselesaikan dalam satu Sprint, yang digabungkan dengan kemajuan yang dibuat dalam Sprint sebelumnya. Setiap Increment mewakili langkah menuju visi atau tujuan utama. Secara krusial, sebuah Increment harus fungsional, independen dari keputusan Product Owner untuk menerapkannya. Ini berfungsi sebagai tubuh nyata dari pekerjaan yang telah selesai, ditandai sebagai “Selesai,” memfasilitasi evaluasi empiris pada akhir Sprint.
- Chart
Dalam Scrum, berbagai jenis grafik digunakan untuk melacak kemajuan dan efisiensi, yang meliputi:
Burndown Chart: Grafik ini menunjukkan sisa pekerjaan dalam Sprint Backlog. Hal ini membantu memvisualisasikan kemajuan tim dan apakah mereka berada pada jalur untuk menyelesaikan Sprint Goal.
Burnup Chart: Menampilkan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan versus total jumlah pekerjaan. Hal ini menunjukkan kemajuan dari waktu ke waktu dan membantu melacak perubahan lingkup.
Velocity Chart: Grafik ini mengukur pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh tim dalam satu Sprint. Hal ini membantu memperkirakan Sprint masa depan dan meningkatkan akurasi perencanaan.
- Sprint
Sprint merupakan periode yang telah ditentukan sebelumnya, biasanya berkisar 1 sampai 4 pekan, yang didedikasikan untuk penciptaan Product Increment yang “Selesai,” dapat digunakan, dan mungkin dapat dirilis. Sprint menjaga durasi yang seragam sepanjang proses pengembangan. Dimulai dengan pertemuan Sprint Planning, mereka meliputi Daily Scrum untuk aktivitas pengembangan, yang diakhiri dengan Sprint Review dan Sprint Retrospective.
- Definition of Done
Definisi Selesai adalah pemahaman bersama tentang apa artinya pekerjaan telah selesai, memastikan bahwa setiap anggota tim mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan dari setiap deliverable. Definisi ini menilai kapan pekerjaan selesai pada Product Increment. Definisi Selesai memastikan bahwa Increment dapat dirilis dan memberikan standar kualitas.
- Product Vision
Visi Produk adalah tujuan jangka panjang untuk produk yang menggambarkan tujuan, arah, dan dampak dari produk tersebut. Visi harus menginspirasi dan menyelaraskan para pemangku kepentingan serta memberikan pandangan strategis tingkat tinggi yang jelas tentang hasil yang diinginkan. Hal ini berfungsi sebagai panduan bagi tim dan membantu dalam pengambilan keputusan sepanjang proses pengembangan.
- Increment
Increment adalah batu loncatan konkret menuju visi produk. Setiap Increment mencakup semua Increment sebelumnya dan diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa mereka bekerja bersama. Increment harus dapat digunakan tanpa memandang apakah Product Owner memutuskan untuk merilisnya.
- Sprint Planning
Perencanaan Sprint adalah sesi yang difokuskan di mana Tim Scrum menentukan apa yang dapat dicapai dalam Sprint mendatang dan bagaimana itu akan dicapai. Tujuan ditetapkan, tugas-tugas berikan, dan tim berkomitmen untuk menghasilkan Increment spesifik pada akhir Sprint.
- Scrum Ceremonies
Scrum Ceremonies adalah pertemuan terstruktur dengan tujuan dan batas waktu tertentu, yang meliputi:
Sprint Planning: Menentukan pekerjaan untuk Sprint mendatang.
Daily Standup: Sesi singkat selama 15 menit di mana Tim Pengembang menyelaraskan upaya mereka dan membuat rencana kerja untuk hari berikutnya.
Sprint Review: Diadakan pada akhir setiap Sprint, pertemuan ini memungkinkan pemeriksaan menyeluruh terhadap Increment terbaru dan penyesuaian terhadap Product Backlog, jika diperlukan. Hal ini adalah upaya kolaboratif antara pemangku kepentingan dan Tim Scrum untuk meninjau apa yang telah dicapai selama Sprint.
Sprint Retrospective: Setelah penutupan Sprint, tim berkumpul untuk merenungkan apa yang berjalan dengan baik dan apa yang dapat diperbaiki dari iterasi sebelumnya.
Dari wawasan ini, mereka merancang rencana untuk menerapkan perubahan positif dalam Sprint mendatang.
- Retrospective Meeting
Retrospective Meeting diadakan pada akhir setiap Sprint. Tujuannya adalah untuk menginspeksi bagaimana Sprint terakhir berjalan dalam hal orang, hubungan, proses, dan alat. Hal ini mengidentifikasi dan mengurutkan item-item utama yang berjalan dengan baik dan potensi perbaikan. Tim membahas apa yang harus mulai dilakukan, berhenti dilakukan, dan tetap dilakukan, serta membuat rencana untuk menerapkan perbaikan dalam Sprint berikutnya. Pertemuan ini memupuk peningkatan berkelanjutan dalam tim.
Kesimpulan
Memahami 11 artefak Scrum sangat penting bagi siapa pun yang ingin menguasai prinsip-prinsip dan kerangka kerja Scrum serta meningkatkan keterampilan manajemen proyek mereka. Artefak-artefak ini memberikan struktur dan transparansi untuk memastikan pengiriman proyek yang sukses dalam lingkungan agile. Menguasai komponen-komponen kunci ini dapat meningkatkan produktivitas, kolaborasi tim, dan hasil proyek secara keseluruhan.
Referensi :
[1] Project Management Institute, 2021, A Guide to the Project Management Body of Knowledge 7th Edition, Project Management Institute, Inc. Pennsylvania.
[2] Sarosa, Samiaji, 2017, Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, Penerbit Indeks, Jakarta.
[3] Shuterland, Jeff, 2014, Scrum : The Art of Doing Twice the Work in Half the Time, Crown Business.
[4] Simplilearn, 2024, 11 Scrum Artifacts: A Beginner’s Guide.