Thinking, Fast and Slow – Bagian 3

Reading Time: 3 minutes
  1. Pilih sikap spontan atau penuh pertimbangan sesuai situasi dan kondisi

Buku Thinking, Fast and Slow memperkenalkan dua sistem kognitif manusia, yaitu Sistem 1 dan Sistem 2. Perbedaannya? Sistem 1 selalu bertindak spontan dan mengandalkan intuisi, sedangkan Sistem 2 cenderung berhati-hati, detail, dan suka mempertimbangkan segala hal. Kedua sistem ini membimbing kita dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan.

Sebagai contoh, Anda sedang fokus bekerja, tetapi tiba-tiba mendengar suara keras dari benda yang terjatuh. Apa yang Anda lakukan? Tanpa bertanya-tanya, kemungkinan besar Anda akan menoleh ke arah sumber suara itu.  Begitulah cara kerja Sistem 1.

Contoh berikutnya, Anda sedang pergi ke taman bermain bersama sahabat. Namun, di tengah-tengah keramaian, tiba-tiba Anda berpisah dengannya. Untuk menemukan sahabatmu, Anda biasanya akan mengingat-ingat ciri-cirinya, seperti gaya rambut, pakaian, tinggi badan, atau warna kulit si sahabat. Inilah Sistem 2, sistem yang membuatmu bisa mempertimbangkan sesuatu secara matang dan mengalihkanmu dari gangguan di sekitar.

  1. Jangan malas berpikir

Menyarankan Anda untuk tidak malas berpikir saat mengambil Keputusan karena perilaku ini hanya akan membawa masalah dalam hidup. Belum lagi, dalam Thinking, Fast and Slow, malas berpikir bisa membuat empatimu terkikis.

  1. Buatlah kesimpulan dari berbagai sisi

Manusia dijelaskan sebagai sosok yang suka mengambil kesimpulan dari kesan pertama. Contohnya, Anda baru saja berkenalan dengan seorang cewek bernama Riana. Riana sangat asyik diajak mengobrol berbagai topik dan penuh dengan humor.

Beberapa hari kemudian, Anda melihat pengumuman acara bakti sosial di kampus. Tiba-tiba, terlintas Riana di benakmu, padahal yang Anda ketahui tentangnya hanya dua sifat: asyik dan suka melontarkan humor. Artinya, kalau Anda suka salah satu dari sifat Riana, muncul asumsi bahwa sifat-sifat lainnya akan Anda sukai juga—walau belum diketahui. Jangan terbiasa mengambil kesimpulan seperti ini.

Anda juga harus berhati-hati dengan bias konfirmasi. Hal ini terjadi saat Anda percaya dengan kualitas seseorang atau sesuatu, lalu mencari bukti-bukti yang mendukungnya sekaligus mengabaikan bukti-bukti yang tidak sesuai. Jika terus mempertahankan sikap ini, Anda akan cenderung melakukan kesalahan-kesalahan saat mengambil keputusan.

  1. Fokuslah saat mengambil keputusan agar meminimalkan kesalahan

Pernahkah Anda  tidak fokus saat mengambil keputusan? Fokus bisa menghindarkan dari kesalahan. Bagaimana caranya? Kendalikan energi otak dengan pengaktifan Sistem 1 dan Sistem 2. Sistem 1 lebih kreatif dan intuitif, tetapi rentan dengan kesalahan. Sebaliknya, Sistem 2 cenderung kaku, tetapi memiliki potensi kesalahan yang lebih kecil.

Sebagai contoh, Anda ingin berkreativitas dan mencari ide-ide segar. Aktifkan Sistem 1 dengan mengulang-ulang perintah dalam pikiranmu. Pengulangan perintah ini akan membuat ingatan lebih kuat dan pikiran bisa bereaksi lebih positif.

Sementara itu, saat mengerjakan soal yang sulit, aktifkan Sistem 2 dengan cara menuliskan kembali soal itu dengan tulisan yang sangat jelek. Tips ini berguna untuk meningkatkan energi otak sehingga Anda tidak mudah menyerah dalam mengerjakan soal.

  1. Gunakan heuristik hanya ketika diperlukan

Buku Thinking, Fast and Slow mengarahkan tentang penggunaan heuristik. Kadang-kadang, Anda  bisa saja berhadapan dengan situasi yang menuntut untuk berpikir cepat. Saat menghadapi situasi dan kondisi ini, pikiran dipengaruhi oleh heuristik, yaitu jalan pintas untuk memahami sesuatu dalam waktu singkat. Heuristik sah saja dalam pengambilan keputusan, tetapi akan menciptakan masalah jika tidak digunakan dengan bijak.

  1. Pertimbangkan berdasarkan pengalaman di masa lalu

Buku Thinking, Fast and Slow membuat Anda menyadari pentingnya pengalaman di masa lalu. Sebagai contoh, Anda  hendak berlibur ke pantai di musim panas dengan memakai baju tipis. Sebelum pergi, Anda sudah melihat ramalan cuaca bahwa hawa di pantai akan lebih dingin dari biasanya. 

Meski begitu, peringatan itu tidak Anda gubris karena lebih percaya bahwa musim panas sudah pasti panas. Alhasil, Anda malah kedinginan sesampainya di sana.

Untuk menghindari hal ini, lakukanlah tindakan antisipasi. Jika suatu saat pergi ke pantai lagi, sah saja memakai pakaian tipis. Namun, mengingat pengalaman sebelumnya, sebaiknya bawalah jaket atau selendang untuk menghangatkan diri saat cuaca dingin.

  1. Buatlah keputusan berdasar angka dasar

Keputusan ternyata mudah dibuat dengan angka dasar. Caranya? Lihat berapa persen potensi dari dua hal yang akan terjadi. Jika hal pertama memiliki persen yang lebih besar, kemungkinan hal itulah yang akan benar-benar kejadian.

Buku Thinking, Fast and Slow – Membuat keputusan adalah bagian dari kehidupan. Sederhananya, perubahan hidup akan terjadi kalau kita mengambil keputusan di setiap langkah. Hanya saja, banyak orang dari generasi muda, bahkan yang beranjak dewasa, masih belum menguasai seni pengambilan keputusan. Mereka justru takut dengan perubahan dan tidak ingin berkontemplasi dengan hal-hal yang tidak biasa mereka lakukan.

Kesimpulan

Membuat keputusan adalah bagian dari kehidupan. Sederhananya, perubahan hidup akan terjadi kalau kita mengambil keputusan di setiap langkah. Hanya saja, banyak orang dari generasi muda, bahkan yang beranjak dewasa, masih belum menguasai seni pengambilan keputusan. Mereka justru takut dengan perubahan dan tidak ingin berkontemplasi dengan hal-hal yang tidak biasa mereka lakukan.

Referensi

[1] Kahneman, Daniel, 2011, Thinking, Fast and Slow,  Farrar, Straus, and Giroux. USA.

[2] https://en.wikipedia.org/wiki/Thinking,_Fast_and_Slow

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi