Pada beberapa waktu yang lalu, penulis melihat di beranda for your page (FYP) yang melintas pada social media membahas tentang menjadi orang yang berbeda dikantor. Bagaimana maksudnya? Diceritakan dalam video tersebut, situasi dan kondisi kantor yang dijalani oleh seorang pegawai muda. Sebuah working culture atau budaya kerja yang sudah berjalan saat ini dan menurut pegawai tersebut sudah tidak relevan jika diterapkan pada saat ini.
Kita sebagai pekerja profesional, tentunya akan menghormati cara atau ritme bekerja atau budaya kerja yang sudah berjalan baik dikantor. Namun adakalanya, perubahan pada sebuah organisasi atau kultur di perusahaan pun dapat terjadi seiring berjalannya waktu. Baik itu perubahan karena pergantian pimpinan perusahaan, atau perubahan karena ada pegawai baru yang melakukan inovasi dalam penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien.
Nah bagaimana kita dalam menyikap hal tersebut? Apakah kita pasrah saja mengikuti kultur kerja yang sudah berjalan walaupun ada yang menurut kita kurang efektif? Atau kita bisa menjadi salah satu agen perubahan dikantor dengan memberikan saran atau masukan atau feedback kepada organisasi dalam memperbaiki system atau budaya kerja yang menurut kita belum efektif dan efisien? Dalam hal ini, penulis ingin memberikan sudut pandang dari pengalaman penulis saat berada pada beberapa organisasi yang berbeda. Adapun hal-hal yang bisa kita lakukan yaitu sebagai berikut:
- Pahami Bisnis Proses di Perusahaan
Pada tahap ini, kita sebagai pegawai perlu memahami bisnis proses pada perusahaan tempat kita bekerja. Kemudian lakukan pengamatan dan analisa sederhana terkait bisnis proses tersebut, apakah ada bottleneck (limitasi atau batasan) atau tidak dalam menjalankan proses tersebut. Kemudian pelajari juga Standar Operating Procedures (SOP) yang ada di perusahaan agar kita dapat melakukan mapping jika bertemu kendala saat menjalankan bisnis proses perusahaan.
- Enjoy the Flow
Pada tahap ini kita sebagai pegawai memilih untuk mengikuti arus atau arahan, dan menjalankan pekerjaan sesuai dengan budaya kerja yang sudah berjalan. Hal tersebut tentu ada pro dan kontranya baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk budaya kerja yang positif atau baik perlu kita ikuti dengan konsisten, dan untuk budaya kerja yang negative dapat kita abaikan untuk mendapatkan lingkungan kerja yang efektif dan efisien dalam menjalani pekerjaan sehari-hari.
- Become Agent of Change
Dan yang terakhir menurut penulis, pada tahap ini kita sebagai pegawai memilih untuk menjadi agen perubahan. Bagaimana maksudnya? Jika kita bekerja diperusahaan baru, tentu kita pernah memiliki pengalaman di kantor lama. Jika ada budaya kerja atau ritme kerja yang menurut kita efektif dan efisien, tentunya bisa kita terapkan hal tersebut pada perusahaan tempat kita bekerja. Kemudian berikan contoh nyata apa yang sudah kita lakukan terhadap cara/gaya kerja tersebut secara konsisten, maka secara tidak langsung rekan – rekan kerja kita akan memberikan atensi kepada kita.
Biasanya sebagai pegawai yang “berbeda” akan lebih mudah diperhatikan oleh sesama rekan kerja kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mulai dari mereka yang kepo (ingin tahu) terkait cara kerja kita, sampai ada yang “mungkin” membuat gossip tentang apa yang kita lakukan. Saat memiliki waktu dan kesempatan untuk menjelaskan, kita bisa melakukan sharing kepada mereka untuk metode atau budaya kerja yang kita lakukan beserta dengan evidence pendukung yang sudah kita siapkan.
Lesson Learned
Berdasarkan pengalaman penulis mengikuti opsi poin 2 dan 3, ada beberapa pro dan kontra selama menjalankan pekerjaan sehari-hari. Dari poin 2 kita bisa mencatat, budaya kerja / metode kerja yang baik dan relevan sehingga bisa langsung diterapkan dalam pekerjaan. Dari poin 3 kita bisa melakukan inisiasi atau inovasi dalam melakukan metode kerja untuk merubah budaya kerja yang sebelumnya negatif menjadi lebih positif. Jika ada rekan-rekan Agilenesia yang memiliki pendapat berbeda, silahkan disampaikan penulis tunggu di kolom komentar ya!!! Terima kasih.
Referensi