Technopreneurship

Reading Time: 4 minutes

Tuntutan masalah yang beragam dalam masyarakat  melahirkan konsep yang disebut entrepreneurship. Konsep entrepreneurship adalah seni mengubah masalah atau peluang yang ada di tengah masyarakat sehingga memunculkan suatu ide kreatif baru yang dapat menciptakan suatu solusi yang bermanfaat bagi orang lain. Masalah yang ada pada masyarakat diamati dan dianalisis, kemudian mengambil solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

Istilah technopreneur adalah gabungan antara technology dan entrepreneur. Seorang technopreneur adalah seorang entrepreneur yang menggunakan aspek teknologi sebagai keunggulannya. Antara technopreneur dan entrepreneur memiliki persamaan yaitu peduli profit. Namun seorang technopreneur juga harus peduli teknologi. Bentuk kepeduliannya itu bisa berupa pengembangan ide-ide invensi yang ada menjadi solusi teknis teruji melalui riset-riset.

Jadi, technopreneurship (kewirausahaan) merupakan suatu kegiatan bisnis dengan pendekatan pemecahan masalah melalui riset, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada penjelasan tentang hal ini, maka akan ditinjau beberapa hal yang harus diperhatikan pada awal akan memulai kegiatan kewirausahaan, antara lain :

  1. Teknologi / dan atau ide
  2. Produk dan jasa
  3. Perusahaan
  4. Model bisnis
  5. Lingkungan
  6. Motivasi
  7. Inovasi

 

  1. Teknologi dan / atau ide

Inti dari setiap bisnis adalah teknologi dan ide. Jika teknologi yang digunakan sebuah perusahaan adalah eksklusif, maka perusahaan tersebut akan lebih baik. Namun, jika perusahaan lain memiliki teknologi yang sama, apa yang membuat perusahaan Anda lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya?

Untuk bisa melakukan penilaian, maka Anda harus menjawab pertanyaan berikut :

  1. Apa teknologi dan / atau ide yang perusahaan Anda gunakan atau adaptasi ?
  2. Apa saja teknologi / dan atau ide yang melayani pasar yang sama saat ini dan yang akan menjadi pesaing dalam masa depan ?
  3. Apakah teknologi yang digunakan perusahaan Anda bersifat unik ? Jika ya, apa manfaat dari keunikan tersebut bagi pelanggan dan pengguna ?
  4. Apakah perusahaan memiliki cara untuk melindungi teknologi tersebut (rahasia dagang, paten, dll.).

 

  1. Produk dan jasa

Pada umumnya produk dan jasa yang dijual ke pelanggan, bukan berupa ide. Jika apa yang Anda lakukan adalah bersifat visioner, maka kemungkinan akan menjadi langkah besar untuk mulai menerapkan ide atau teknologi tersebut untuk produk atau jasa yang akan Anda hasilkan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang perlu sebelum Anda menerapkan ide tersebut.

  1. Apakah ada sampel dari produk atau jasa tersebut ?
  2. Jika sampelnya ada, apa bentuk pengujian yang telah dilakukan untuk memastikan produk bekerja seperti yang diiklankan ?
  3. Jika sampel itu ada, apa bentuk pengujian pasar yang telah dilakukan untuk melihat apakah pelanggan mau membayar untuk produk tersebut ?
  4. Mengingat status dari produk ata jasa tersebut, apa bentuk investasinya dan berapa waktu yang diperlukan untuk mulai memproduksinya ?

 

  1. Perusahaan

Jika Anda memiliki ide cerdas atau teknologi yang canggih dan telah menerapkannya menjadi suatu produk atau jasa yang telah dipasarkan dan disukai oleh pelanggan, maka harus ada organisasi yang akan memasok produk dan jasa tersebut. Pertanyaan kuncinya adalah :

  1. Siapakah orang di perusahaan Anda yang pernah menjalankan bisnis serupa di masa lalu ?
  2. Siapakah yang akan melakukan pemasaran untuk produk tersebut dan pengalaman seperti apakah yang harus dimiliki ?
  3. Siapa yang akan melakukan pengembangan produk dan pembuaan produk tersebut atau memberikan layanan, dan keterampilan apa yang harus dimiliki ?
  4. Apakah rencana pengembangan dan keuangan perusahaan terlihat realistis ?

 

  1. Model bisnis

Model bisnis menggambarkan bagaimana perusahaan akan menghasilkan pendapatan dari pelanggan dan bersaing. Pengetahuan tentang model bisnis sangat penting untuk mengetahui :

  1. Berapa harga untuk produk atau layanan tersebut dan bagaimana menentukan harganya ?
  2. Data apa yang Anda miliki untuk dapat membuktikan bahwa pelanggan akan membayar dalam jumlah yang banyak untuk produk atau jasa yang perusahaan sediakan ?
  3. Berapa biaya untuk memproduksi produk atau jasa tersebut ?
  4. Berapa biaya pemasaran yang harus ditanggung untuk menjual prosuk tersebut ?

 

  1. Lingkungan

Lingkungan bisnis terdiri dari pelanggan, pesaing dan potensi keamanan, peraturan, kewajiban atas suatu produk, dan kekhawatiran terkait polusi. Dengan demikian, perusahaan harus memahami :

  1. Siapa pesaing dan apa produk atau jasa yang mereka tawarkan saat ini ?
  2. Seberapa besar pasar untuk produk Anda ?
  3. Siapa pelanggan produk Anda dan apa saja karakteristik dari keputusan mereka dalam proses pembelian ?
  4. Apa saja jenis faktor keselamatan, legalitas produk, lingkungan, atau masalah regulasi yang dapat mempengaruhi bisnis Anda ?

 

  1. Motivasi

Motivasi merupakan sesuatu yang menggerakkan atau mendorong seseorang atau kelompok untuk melepaskan diri dari lingkungan yang tidak sesuai dan menemukan arti baru bagi kehidupan. Karakter yang melekat pada diri seorang wirausaha bukanlah terbentuk dan berasal dari warisan genetika atau keturunan. Faktor yang membentuk sifat dan karakter kewirausahaan dalam diri seseorang diantaranya merupakan peran dari lingkungan dan pendidikan. Ada 4 karakter wirausaha yang dikenal dengan istilah BOSI – the Builder, the Opportunist, the Specialist, dan the Inovator.

 

  1. Inovasi

Inovasi bukan lagi pilihan. Proses inovasi dibutuhkan oleh siapapun yang ingin berkembang dan menang di zaman yang berubah dengan cepat. Inovasi bukan hanya solusi bagi keberlangsungan bisnis, namun juga kehidupan masa depan. Inovasi bukan pekerjaan sembarang. Perlu strategi, proses, dan iklim yang menggerakkan. Ketika semuanya dijalankan, terbukalah jalan menuju kegemilangan. Sejatinya para inovator adalah problem solver.  Keberhasilan suatu inovasi terletak pada keberhasilan innovator mengidentifikasi persoalan nyata yang dialami calon pengguna atau jasanya.

 

Kesimpulan :

Terkait dengan dunia pendidikan, maka pembelajaran kewirausahaan berbasis teknologi, atau dikenal dengan istilah technopreneurship, merupakan upaya untuk mensinergikan antara teori dan praktik dari berbagai kompetensi bidang ilmu yang berkaitan dengan teknologi dan industri. Karena itu, pendidikan kewirausahaan teknologi (technopreneurship) bisa dijadikan sebagai sebuah proses pembelajaran beratmosfer bisnis.

 

Referensi :

[1] Febransyah, Ade, 2016, 50/50 Belajar Inovasi untuk Menang, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.

[2] Lupiyoadi, Rambat, dan Kurniawan, 2019, Technopreneurship, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

[3] Tim Pengembangan Technopreneur ITS, 2015, Technopreneur, Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Hubungan Alumni, ITS Press, Surabaya.

[4] Wibowo, Agus, 2021, Etos Kerja Technopreneurship, Yayasan Prima Agus Teknik dan Universitas STEKOM, Semarang.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi