How Agility Help Me During Pandemic Era

Reading Time: 3 minutes

Halo rekan-rekan Agilenesia, perkenalkan nama saya Sunardi. Pekerjaan saya saat ini adalah sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Saya memiliki pengalaman di dunia Pendidikan kurang lebih 19 tahun, mulai dari Staff Learning Manager hingga saat ini sebagai Independent Consultant dan juga Dosen. Selain itu saya juga mendirikan platform penyedia Jasa Pembelajaran Online yang saat ini terus berkembang dan banyak membantu para professional, baik karyawan maupun mahasiswa untuk mendapatkan materi pembelajaran yang dapat diakses secara online.

Sebagaimana yang kita ketahui, masa pandemi Covid19 merupakan sebuah momentum bagi kita semua untuk melakukan proses transisi dari pembelajaran konvensional atau jadul menjadi pembelajaran yang adaptif dan inovatif. Karena kita dapat belajar melalui media pembelajaran online yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja bagi peserta pelatihan dan pembelajaran. Baik sebagai individu maupun perusahaan berlomba-lomba untuk memberikan pembelajaran untuk meningkatkan softskill karyawan mereka agar mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang sangat cepat.

Pada masa pandemic Covid19 juga saya menerapkan Agile untuk kegiatan pribadi dan keluarga dimana saat itu kondisi sedang kurang baik dan kami diharapkan untuk gesit dalam mengambil sebuah keputusan. Akhirnya selama pandemic, saya dan keluarga menggunakan tools Trello untuk membantu disisi pencatatan, pengingat, pengawasan dan juga pembagian tugas dalam melakukan kegiatan di dalam keluarga saya. Sehingga hal ini memudahkan saya dan keluarga dalam berkoordinasi, berkomunikasi dan melakukan kegiatan secara efektif dan efisien.

Selain itu, Trello juga saya gunakan untuk melakukan pencatatan, pengingat, pengawasan dan juga pembagian tugas dalam melakukan kegiatan operasional di startup yang saya bangun yaitu Sunedu. Disini saya hanya memiliki virtual office dan juga coworking space untuk tim Sunedu dalam melakukan kegiatan pekerjaan di kantor. Dengan adanya Trello sangat membantu dalam melakukan task management sehingga semua tim dapat bekerja sesuai job deskripsi serta tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Menurut pandangan saya, kita bisa menilai orang yang menerapkan prinsip agile dan tidak agile itu dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:

  1. Menggunakan email atau tidak

Disini email merupakan salah satu alat bantu untuk berkomunikasi dengan rekan satu tim bahkan dengan client, untuk koordinasi internal dengan tim Sunedu kami bisa dikatakan tidak menggunakan email. Karena semua jalur komunikasi sudah bisa dilakukan menggunakan Whatsapp dan juga Trello, dan semua tercantum dan memiliki informasi yang jelas pada saat mengirim Whatsapp maupun membuat task di Trello. Adapun hal ini perlu dilakukan penyesuaian jika saat berhubungan dengan client dan mereka memiliki batasan dalam berkomunikasi karena kebijakan kantor (tidak bisa WA/kirim file) maka hal tersebut dapat dilakukan komunikasinya menggunakan email.

  1. Menggunakan Tool Task Management atau tidak

Saat ini alat bantu untuk task management sudah banyak tersedia untuk membantu mempermudah proses pencatatan, pengawasan serta visualisasi pekerjaan yang dilakukan. Baik itu pekerjaan pribadi, maupun pekerjaan tim yang dapat dilakukan kolaborasi antara satu sama lainnya. Dengan adanya alat bantu ini, kita dapat dengan mudah melakukan proses pekerjaan dengan gesit, efektif dan efisien. Jika seseorang menerapkan prinsip agile tentunya dapat menyesuaikan diri dari yang sebelumnya pencatatan manual atau sistem tiket dapat dilakukan perubahan ke sistem task management. Bagi sebagian orang hal ini termasuk hal baru, namun bagi sebagian orang yang sudah merasakan manfaatnya hal ini justru sangat membantu.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan juga internet of thing kita dapat bekerja dari mana saja dan kapan saja dengan bantuan alat bantu seperti Trello, Jira, Asana, dan lain-lain. Dengan adanya tool tersebut, kita bisa bekerja lebih lincah serta efektif dan efisien sesuai dengan visi misi perusahaan. Jadi bagi rekan-rekan Agilenesia yang belum pernah mencoba menggunakan alat bantu tersebut, sangat direkomendasikan ya untuk mencoba. Karena dapat digunakan selain untuk keperluan pribadi, dapat juga digunakan untuk keperluan pekerjaan.

Lesson Learned

Pesan utamanya adalah pentingnya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kolaborasi dan produktivitas, terutama di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi. Alat-alat digital, jika digunakan dengan benar, dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi hambatan komunikasi dan kolaborasi jarak jauh. Berdasarkan pengalaman saya selama kurang lebih 2 tahun pandemic covid19, saya secara pribadi dan secara perusahaan sangat terbantu dengan prinsip agile ini. Jika ada rekan-rekan Agilenesia yang memiliki pendapat berbeda, silahkan disampaikan penulis tunggu di kolom komentar ya!!! Terima kasih.

Referensi

  1. https://www.youtube.com/watch?v=-7TN-ASv1vo&t=1s di akses pada Minggu, 17 September 2023 dari YouTube Channel Agilenesia TV
  2. https://www.sunedu.id/id/about/
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
sunardi sunardi
sunardi sunardi
Consultant, Lecturer, Enterpreneur
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi