Digitalisasi Pendidikan

Reading Time: 3 minutes

Transformasi digital merupakan bagian proses dari teknologi informasi, yang mana merupakan perubahan berkaitan dengan penerapannya pada seluruh aspek kehidupan yang terdapat dalam masyarakat. Transformasi digital mampu meningkatkan kinerja perusahaan maupun individu dengan mengubah cara bisnis yang dilakukan dalam menjalankan bisnis skala menengah hingga besar. Efisiensi kerja menjadi harga mahal untuk mengoptimalkan pendapatan.

 

Terkait dengan digitalisasi pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menuju transformasi tersebut yaitu :

  1. Kinerja

Untuk meningkatkan kinerja perusahaan harus didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan strategi bisnis yang akan dicapai.

  1. Inovasi

Pertumbuhan perusahaan akan berkembang secara berkesinambungan dengan inovasi yang berkelanjutan jika didukung oleh sumber daya manusia yang unggul.

  1. Customer / Employee Experience

Setiap karyawan dapat menerima layanan pendidikan dan pelatihan secara masif, sistematis, dan terstruktur untuk meningkatkan kompetensi dalam menunjang kinerja dengan pendekatan konvensional, digital, dan hybrid.

  1. Model bisnis

Manajemen pendidikan dan pelatihan dapat dikembangkan dalam berbagai model bisnis yang dapat meningkatkan efektivitas pengelolaannya sehingga dapat menciptakan learning organization.

 

Tantangan pendidikan dan pelatihan saat ini yang dialami oleh berbagai organisasi di antaranya yaitu :

  1. Pembelajaran dilakukan dengan berbagai platform
  2. Materi belajar tidak dapat digunakan berulang.
  3. Karyawan tidak dapat belajar secara terintegrasi dan berulang.
  4. Lembaga pendidikan dan pelatihan kesulitan melakukan penelusuran aktivitas belajar secara real-time.
  5. Tidak ada standarisasi materi ajar secara digital dan masih tradisional.

 

Pendidikan di era digital memungkinkan peserta mendapatkan lebih banyak informasi dan pengetahuan dengan lebih mudah, mengingat pada zaman dahulu untuk mengakses materi yang akan digunakan pada pembelajaran sangat terbatas dan biasanya harus datang ke perpustakaan, atau toko buku untuk mencari sumber-sumber yang kompeten.

Proses transformasi pendidikan adalah sebuah siklus, proses yang terus berjalan dan teknologi dapat mempercepat proses ini serta memastikan bahwa perubahan yang dibuat relevan dan efektif dalam meningkatkan mutu hasil capaian peserta.

Seiring teknologi yang berkembang dengan pesat dan semakin hari semakin canggih, khususnya pada bidang teknologi informasi yang hasilnya telah banyak dicapai manusia. Informasi saat ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan lagi dari kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi membawa kita memasuki sebuah dunia baru, di mana komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan. Berbagai macam fasilitas disediakan guna memenuhi semua kebutuhan akan komunikasi. Penggunaan fasilitas internet beserta aplikasinya, sudah tidak asing lagi di masyarakat.

Learning Management System (LMS) atau e-learning merupakan sebuah perangkat lunak yang khusus dirancang guna untuk melakukan distribusi, membuat, dan melakukan pengaturan terhadap konten pembelajaran. LMS dapat dijadikan alat bantu untuk mengelola pendidikan dan pelatihan untuk membentuk learning organization dalam rangka meningkatkan kinerja, inovasi, customer experience, dan mengembangkan model bisnis dalam sistem pembelajaran secara digital.

Oleh karena itu, kita perlu mengetahui LMS life cycle sebagai berikut :

  1. Membuat konten keilmuan secara terstruktur untuk menciptakan nilai tambah bagi sistem pendidikan dan pelatihan.
  2. Menuliskan dan menyimpan konten keilmuan agar bisa digunakan dengan mudah oleh para penggunanya.
  3. Mudah diakses dan digunakan untuk belajar oleh peserta dan pengajar dapat mengelola konten dan monitoring kinerja peserta.
  4. Konten keilmuan yang sudah dikelola dapat digunakan ulang untuk pengembangan di masa mendatang.

 

Dengan menggunakan LMS, ada beberapa kelebihan yang dapat diambil yaitu :

  1. Memudahkan analisis

Mempermudah lembaga pendidikan dan pelatihan untuk mengumpulkan dan menganalisis data hasil belajar peserta dengan waktu yang lebih singkat.

  1. Terdokumentasi dengan baik

Konten pembelajaran untuk peserta dapat terdokumentasi secara digital dengan baik.

  1. Fleksibel

Waktu pembelajaran menjadi lebih efisien karena pembelajaran online dapat diakses di mana saja dan kapan saja.

  1. Peserta mandiri

Mendorong peserta untuk melakukan pembelajaran secara mandiri.

 

LMS diharapkan bisa membantu para pengajar terutama untuk dapat merencanakan dan melakukan pembuatan silabus, mengelola bahan untuk pembelajaran, aktivitas belajar, nilai, merekapitulasi kehadiran, dan menampilkan transkrip nilai peserta. Melalui LMS para pengajar akan lebih mudah untuk membuat sebuah konten belajar secara online, pelaporan, perencanaan sampai dengan dokumentasi.

Pengajar juga dapat lebih memanfaatkan konten yang berbentuk digital, e-book, artikel, suara, video, animasi yang dapat menarik perhatian. Dengan cara seperti itu maka pembelajaran tersebut akan lebih menyenangkan.

 

Kesimpulan :

Digitalisasi di dunia pendidikan diyakini bakal mendorong proses transformasi pendidikan. Transformasi tersebut bahkan dapat mengubah sistem pendidikan secara menyeluruh. Pengajar dan peserta tak lagi perlu bertatap muka, bahkan sumber ilmu tak lagi melulu bersumber pada pengajar.

 

Referensi :

[1] https://indonesiancloud.com/mengenal-apa-itu-learning-management-system

[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_digital

[3] LMS STMIK Bandung, Jl. Cikutra No. 113, Bandung 40124.

 

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi