Fraud pada manajemen

Reading Time: 3 minutes

Dalam kehidupan, manusia dihadapkan pada banyak pilihan, di mana setiap pilihan mengandung tujuan dan hasil yang berbeda-beda. Harapan manusia bisa berada pada tingkat perubahan menuju peningkatan / kemajuan. Namun untuk mendapatkan kemajuan itu, tentunya bukanlah suatu cara yang mudah dan sederhana, semua itu harus dilalui dengan segala proses. Di sinilah kita akan melihat bagaimana proses tersebut berlangsung, apakah berjalan berdasarkan aturan atau menyalahi aturan yang berlaku, misalnya dengan timbulnya suatu fraud (kecurangan yang disengaja).

Fraud merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja dan untuk tujuan pribadi atau kelompok, dimana tindakan yang disengaja tersebut telah menyebabkan kerugian bagi pihak atau institusi tertentu, misalnya : kecurangan, kebohongan, penipuan, kejahatan, penggelapan barang, manipulasi data, rekayasa informasi, mengubah opini publik, menghilangkan barang bukti, dan lain-lain.

Risiko fraud adalah risiko yang dialami oleh suatu perusahaan atau institusi karena faktor terjadinya tindakan kecurangan yang disengaja, baik kerugian yang bersifat materi maupun non materi. Kerugian materi diukur dari segi sisi finansial dan kerugian non materi menyangkut dengan kerugian yang bersifat non keuangan seperti menurunya kepercayaan publik pada perusahaan.

Kecurangan pada prinsipnya mempunyai banyak bentuk. Perkembangan fraud sejalan dengan semakin banyaknya aktivitas kehidupan manusia. Tindakan fraud telah merasuki pada berbagai sektor dan untuk mencegah timbulnya kecurangan, perlu memahami bentuk-bentuknya, yaitu :

  1. Intentional error

Kekeliruan bisa disengaja dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri dalam bentuk window dressing (merekayasa laporan keuangan supaya terlihat lebih baik agar lebih mudah mendapat kredit dari bank) dan check kiting  (saldo rekening bank ditampilkan lebih besar sehingga rasio lancar terlihat lebih baik).

  1. Unintentional error

Kecurangan yang terjadi secara tidak sengaja (kesalahan manusiawi). Misalnya, salah menjumlah atau penerapan standar akuntansi yang salah karena ketidaktahuan.

  1. Collusion

Kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara bekerjasama yang bertujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut. Kolusi merupakan bentuk kecurangan yang sulit dideteksi, walaupun pengendalian internal perusahaan cukup baik. Salah satu cara pencegahan yang banyak digunakan yaitu dilarangnya pegawai yang mempunyai hubungan keluarga untuk bekerja di perusahaan yang sama.

  1. Intentional miss-representation

Memberi saran bahwa sesuatu itu benar, padahal itu salah, oleh seseorang yang mengetahui bahwa itu salah.

  1. Negligent miss-representation

Pernyataan bahwa sesuatu itu salah oleh seseorang yang tidak mempunyai dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa hal itu benar.

  1. False promises

Sesuatu janji yang diberikan tanpa keinginan untuk memenuhi janji tersebut.

  1. Employee fraud

Kecurangan yang dilakukan pegawai untuk menguntungkan dirinya sendiri.

  1. Management fraud

Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga merugikan pihak lain, termasuk pemerintah. Misalnya memanipulasi pajak, kredit bank, dan lain-lain.

  1. Organized crime

Kejahatan yang terorganisasi, misalnya pemalsuan kartu kredit, dan lain-lain.

  1. Computer crime

Kejahatan dengan memanfaatkan teknologi komputer sehingga pelaku bisa mentransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya sendiri, dan lain-lain.

  1. White collar crime

Kejahatan yang dilakukan orang-orang berdasi (kalangan atas).

 

Dari berbagai kasus yang terjadi dan hasil pengalaman dari para auditor, bahwa tindakan penyebab timbulnya fraud dapat disebabkan oleh banyak hal, terutama dari individu itu sendiri, seperti faktor ketidakstabilan emosional atau kurangnya kemampuan kontrol yang mendalam dari pihak yang bersangkutan. Perbuatan kecurangan itu akan terus berlangsung dengan aman, kecuali ada kontrol dan tindakan tegas dari pimpinan. Bentuk kecurangan atau tanda-tanda timbulnya fraud akan dapat diminimalisir dengan cara menerapkan sebuah sistem pengendalian internal yang kuat, misalnya diberikan bentuk-bentuk penjelasan secara komprehensif kepada karyawan.

Tanda-tanda fraud yang dilakukan oleh pihak manajemen secara umum, diantaranya yaitu:

  1. Memberikan informasi yang salah dengan menutupi informasi yang sebenarnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan tertentu yang bisa ditujukan kepada pihak komisaris dan juga publik.
  2. Telah terjadi keterlambatan atau menyalahi perjanjian dalam kesepakatan dengan pihak ketiga (mitra bisnis) dalam urusan bisnis atau sejenisnya, yang mana sifatnya itu perlu dicurigai atau diwaspadai karena memungkinkan timbulnya kerugian bagi perusahaan.
  3. Dalam melakukan kinerja operasi, telah menunjukkan tanda-tanda yang berbeda atau ada sisi kelainan dari yang biasanya.
  4. Telah mengubah bentuk struktur organisasi yang ada dengan bentuk lain yang baru dengan alasan tertentu, seperti karena kepentingan perusahaan.
  5. Sering dalam rapat memberikan usulan yang mengarah pada maksud tertentu, atau memberikan pendapat yang mencoba mengubah opini peserta rapat.

 

Risiko dan tindakan terjadinya fraud sangat berbahaya bagi suatu perusahaan jika hal ini terus dibiarkan. Beberapa saran untuk mencegah terjadinya fraud, antara lain yaitu

  1. Tingkatkan pengendalian internal perusahaan.
  2. Lakukan seleksi karyawan secara ketat.
  3. Meningkatkan keandalan internal auditor.
  4. Timbulkan sense of belonging kepada setiap karyawan.
  5. Lakukan rotation of duties untuk setiap karyawan.
  6. Lakukan pembinaan rohani untuk setiap karyawan.
  7. Berikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan dan berikan penghargaan kepada yang berprestasi.
  8. Tumbuhkan iklim keterbukaan di dalam perusahaan.
  9. Manajemen harus memberikan contoh kepada setiap karyawan dengan bertindak jujur, adil, dan bersih.
  10. Buatlah kebijakan tertulis tentang fair dealing.

 

Kesimpulan :

Tindakan fraud merupakan sesuatu yang disebabkan oleh keinginan seseorang yang teraplikasi dalam bentuk perilakunya untuk melakukan suatu tindakan yang menyalahi aturan. Dalam hal ini kita perlu mengetahui tanda-tanda, risiko, dan tindakan yang perlu dilakukan tentang fraud.

 

Referensi :

[1] Fahmi, Irham, Manajemen Kinerja – Teori dan Aplikasi, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2021.

[2] Fahmi, Irham, Manajemen – Teori, Kasus, dan Solusi, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2014.

[3] Project Management Institute, A Guide to the Project Management Body of Knowledge 7th Edition, Project Management Institute, Inc. Pennsylvania, 2021.

 

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi