Brainstorming

Reading Time: 4 minutes

Brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah tertentu. Wikipedia mengartikan brainstorming sebagai curah pendapat, di mana anggota kelompok berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan mengumpulkan gagasan-gagasan yang ada secara spontan.

 

Berbagai sumber menyebutkan bahwa istilah ini dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal 1940. Menurut Osborn, penting untuk menciptakan lingkungan di mana setiap anggota dapat mengeluarkan ide secara leluasa tanpa dikritik. Melalui brainstorming setiap orang didorong untuk bisa mengeluarkan setiap ide yang bahkan mungkin terdengar aneh pada awalnya.

 

Kapan kita perlu menggunakan brainstorming ? Ketika persoalan atau permasalahan mendapatkan manfaat dari pengumpulan pemikiran kelompok yang kreatif dan secara cepat. Dari brainstorming, hasil yang kita dapatkan yaitu banyak gagasan dalam waktu singkat. Berdasarkan konsep : Cara terbaik untuk mendapatkan gagasan yang bagus adalah dengan memiliki banyak gagasan. Berapa lama waktunya ? Bisa berkisar antara 15 menit sampai 1 jam. Untuk mendapatkan hasil terbaik diperlukan 3 sampai 20 orang.

 

Karena brainstorming seringkali melibatkan banyak orang yang memiliki berbagai ide serta gagasan yang berbeda-beda, bukan hal tidak mungkin muncul hambatan saat melaksanakannya. Berikut adalah 7 cara melakukan brainstorming agar berjalan efektif.

 

  1. Tentukan tujuan

Penting bagi kita untuk menetapkan tujuan utama dari brainstorming, karena tidak bisa seluruh masalah diselesaikan dalam satu sesi brainstorming, yang waktunya terbatas. Oleh karena itu, tentukan tujuannya sejak awal.

 

  1. Persiapkan tim

Jika organisasi tersebut besar, tentu tidak semua orang harus dilibatkan dalam sesi brainstorming. Dengan mengetahui tujuan brainstorming, akan lebih mudah untuk mempersiapkan tim yang dibutuhkan.

 

  1. Tentukan waktu dan tempat

Banyak tim yang sengaja memilih tempat di luar dari lokasi mereka biasanya bekerja. Tempat baru diharapkan dapat menciptakan suasana baru, dan bisa menghindari konflik yang mungkin terjadi di tempat kerja. Waktu untuk melakukannya pun perlu disepakati bersama, apakah pada hari biasa, atau malah hari libur agar lebih leluasa dalam menentukan durasinya.

 

  1. Pilih seseorang untuk memimpin

Orang yang memimpin jalannya kegiatan brainstorming memiliki peran yang sangat besar. Orang tersebut dituntut untuk memahami tujuan brainstorming, memahami kondisi, sekaligus mampu memimpin jalannya acara, bagaimana merumuskan pertanyaan, mendorong anggota untuk bisa menyampaikan pendapat, mengumpulkan seluruh ide, hingga membuat kesimpulan akhir.

 

  1. Lakukan diskusi

Inti dari brainstorming adalah mengeluarkan ide dan mendiskusikan ide tersebut. Pada saat brainstorming dilakukan, sediakan sesi untuk anggota agar dapat menyampaikan ide dan sesi lain untuk bisa mendiskusikan ide yang telah dikumpulkan. Walaupun konsep awalnya ide yang dikeluarkan bersifat spontan, namun seringkali untuk menghemat waktu, setiap anggota sudah ditugaskan sebelumnya untuk menyusun ide.

 

  1. Hindari kritik

Selama proses brainstorming, anggota perlu menghindari untuk mengeluarkan kritik satu sama lain. Kritikan disini dikhawatirkan akan menimbulkan batasan, serta membuat anggota lain jadi mengurungkan niatnya mengeluarkan gagasan. Kumpulkan seluruh ide kreatif yang ada, dan dorong setiap anggota untuk bisa mengeluarkan ide yang out of the box.

 

  1. Catat setiap ide dan simpulkan

Jangan sampai ide yang telah dicurahkan hilang tanpa jejak. Dengan adanya catatan yang rapi dan terstruktur, akan lebih mudah bagi kita untuk menarik kesimpulan dan menyusun rencana tindakan dari kegiatan brainstorming tersebut.

 

Metode yang bisa dipakai pada brainstorming

  1. Ungkapkan permasalahan atau topik secara jelas dan pastikan bahwa semua orang memahaminya.
  2. Mintalah setiap anggota tim untuk menampilkan gagasan mereka, satu persatu, secara berurutan (anggota tim boleh melewatinya jika tak punya gagasan).
  3. Catat semua gagasan sebagaimana adanya. Jangan melakukan penilaian sampai akhir pertemuan.
  4. Setelah semua gagasan dicatat, periksalah agar bisa diklarifikasi oleh anggota tim.
  5. Kelompok tersebut kemudian menguji setiap gagasan, meluaskan nya, dan mungkin menggabungkan atau menghilangkan sebagian.
  6. Ada kemungkinan nantinya gagasan-gagasan dibuat kelompok-kelompok, dan diletakkan di bawah judul yang sama, agar dapat digunakan sebagai bidang kunci untuk maju.

 

Catatan

  1. Paling bagus jika dalam kelompok terdapat tingkat kepercayaan diri yang berbeda, karena hal itu bisa membuat anggota yang lebih pasif mengungkapkan gagasannya, dan mencegah anggota yang lebih aktif mengambil alih. Bisa juga melakukannya dengan gagasan yang mengalir bebas begitu saja.
  2. Beri batasan waktu pencapaian konsensus agar tidak terjadi pembicaraan yang “melantur”.

 

Selain yang telah dijelaskan di atas, bisa juga dilakukan dengan “Post-it”. Semua orang menulis sebanyak mungkin gagasan yang ada di pikiran mereka tentang topik atau masalah tertentu pada catatan “Post-it” yang terpisah. Kemudian ditempelkan ke dinding agar dapat dilihat semua kelompok. Kemudian “Post-it” tersebut dikelompokkan sesuai dengan subyek atau judulnya.

 

Untuk satu kelompok besar

Jika kita ingin mengkonsolidasikan gagasan dari satu kelompok besar, bisa juga dilakukan dalam sub-kelompok. Dengan cara yang sama seperti yang ada pada versi “Post-it” tersebut, setiap individu mengumpulkan gagasan tentang berbagai masalah pokok dan menangkapnya. Gagasan ini kemudian harus dibahas bersama-sama dengan yang lainnya dan harus mencapai konsensus mengenai topik terpenting.

 

Menggunakan pekerjaan pendahuluan

Kadang-kadang ada baiknya meminta orang-orang untuk menggali gagasan sebelum mereka bergabung dalam suatu pertemuan. Hal ini membuat mereka bisa berpikir secara lebih metodis pada saat harus memikirkan masalah secara menyeluruh.

 

Kesimpulan

Brainstorming menghasilkan ide yang berguna, dengan catatan ide tersebut sesuai dengan penyelesaian masalah yang ada. Proses dalam brainstorming untuk hal yang lebih besar disebut Osborn sebagai Creative Problem Solving.

 

Saat brainstorming berakhir, proses perencanaan akan dimulai. Langkah selanjutnya adalah memilih ide terbaik untuk ditindaklanjuti. Untuk melakukan itu, kita harus memfasilitasi diskusi yang membahas pengelompokan ide ke dalam kategori bagus/lebih baik/terbaik.

 

Referensi

[1] Fahmi, Irham, Manajemen – Teori, Kasus, dan Solusi, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2014.

[2] Project Management Institute, A Guide to the Project Management Body of Knowledge 7th Edition, Project Management Institute, Inc. Pennsylvania, 2021.

[3] Turner, Suzanne, Tools for Success – A Manager’s Guide, McGraw-Hill Companies, New York, 2002

[4] https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-brainstorming adalah-teknik-mengumpulkan-gagasan/

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi