Prinsip-prinsip menulis yang efektif – Bagian 1

Reading Time: 3 minutes
  1. Less is more

Prinsip pertama berkisar pada kekuatan dan perlunya keringkasan dalam menulis. Meskipun banyak penulis percaya bahwa lebih banyak isi berarti tulisan yang lebih baik, seringkali yang terjadi justru sebaliknya.

Para penulis berpendapat bahwa penulisan harus ringkas (yang mereka akui membutuhkan lebih banyak usaha dan keterampilan daripada prosa yang panjang lebar) dan mengutip berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa pesan yang lebih singkat dan jelas secara efektif melibatkan pembaca.

Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan email dengan jumlah kata yang lebih sedikit memiliki tingkat tanggapan yang jauh lebih tinggi. Prinsip ini meluas ke jumlah ide dan permintaan dalam sebuah pesan; lebih sedikit masing-masing meningkatkan keterlibatan dan pemahaman pembaca.

Aturan praktis untuk penulisan ringkas: gunakan lebih sedikit kata, sertakan lebih sedikit ide, dan buat lebih sedikit permintaan. Dengan mematuhi aturan-aturan ini, penulis dapat meningkatkan dampak tulisan mereka, memastikan pembaca yang sibuk menerima dan memahami informasi paling penting.

Bagaimana cara mulai menulis ? Mulai dari fakta untuk menghasilkan sebuah artikel (tulisan) penting, yaitu :

  1. Membaca, mengamati, mengalami peristiwa, atau keadaan yang merupakan kenyataan. Fakta yang kita tangkap akan membentuk perspektif artikel kita.
  2. Melakukan sistematisasi terhadap fakta sehingga dapat dijadikan dasar kajian (layak untuk diolah menjadi artikel).
  3. Melakukan interpretasi, menarik poin penting atau makna dari data yang telah disistematisasi. Data yang telah dianalisis, disintesis, dan/atau ditafsirkan.
  4. Pesan utama. Merumuskan informasi inti yang paling sesuai untuk disampaikan kepada pembaca dengan melibatkan proses pemahaman terhadap kebutuhan pembaca. Seperti sebuah produk, suatu artikel juga perlu memberikan manfaat (nilai) bagi pembaca.
  5. Merancang urutan bagian (sistematika) artikel yang terdiri dari pesan utama dan informasi pendukung. Untuk mengembangkan kerangka artikel bisa menggunakan What, Who, When, Why, Where, How (5W-1H), sejumlah fakta menarik, dan hubungan masalah-sebab-solusi.
  6. Mengembangkan kerangka dengan menggunakan kalimat efektif hingga menjadi artikel utuh.

 

  1. Make reading easy

Prinsip kedua berfokus pada mengatasi hambatan utama dalam menulis yang efektif: panjang dan kompleksitas. Kata-kata yang lebih pendek, lebih umum, dan struktur kalimat yang lebih sederhana pada dasarnya lebih mudah dibaca. Untuk membuat tulisan yang mudah dibaca, gunakan kata-kata yang pendek dan umum, kalimat yang lugas, dan kalimat yang pendek. Ingat, tulisan yang mudah dibaca adalah tentang membuat ide dapat diakses, dan menyeimbangkan antara keterbacaan dan presisi atau kompleksitas, bergantung pada konteksnya.

Tulisan adalah apa yang akan dipelajari dan diingat. Sedangkan gaya bahasa adalah cara menikmati tulisan. Jika bahasa yang kita gunakan tidak menyenangkan, besar kemungkinan pembaca malah meninggalkannya. Salah satu kuncinya adalah bahasa yang kita gunakan sederhana. tidak berbelit-belit. Sajikan konsep-konsep materi dengan kata-kata yang sudah biasa digunakan. Hindari kalimat majemuk bertingkat. Bahasa yang kita gunakan dalam tulisan adalah bahasa yang komunikatif, yang dekat dengan pembaca. Cara lainnya adalah mengaitkan tulisan kita dengan hal yang kontekstual. Semakin mengangkat hal yang baru, semakin dekat dengan kita.

Terkait dengan gaya bahasa ada yang disebut dengan majas yaitu salah satu bentuk gaya bahasa yang digunakan dalam kalimat agar semakin hidup dan menarik. Majas terdiri dari :

  1. Majas pertentangan, yaitu majas yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu dengan menggunakan ungkapan yang bertentangan dengan makna yang sebenarnya.
  2. Majas penegasan, yaitu majas yang menggunakan kata-kata kiasan untuk menyatakan penegasan dengan maksud meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pembaca.
  3. Majas sindiran, yaitu majas yang berisi kata-kata berkias sebagai pernyataan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pembaca.
  4. Majas perbandingan, yaitu majas yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pembaca.

 

  1. Design for easy navigation

Prinsip ini menekankan pada aspek desain tulisan, khususnya bagaimana menyusun konten tertulis untuk memudahkan navigasi. Lasky-Fink dan Rogers menyamakan pendekatan pembaca terhadap pesan dengan cara seseorang menggunakan peta, mulai dari pandangan umum dan memperbesar bidang minat tertentu.

Konsep ini menggarisbawahi pentingnya merancang isi tertulis agar pembaca dapat dengan cepat memahami poin dan struktur utama serta dengan mudah menemukan bagian yang ingin mereka fokuskan.

Aturan khusus untuk penulisan yang dirancang dengan baik, yaitu :

  1. Jadikan informasi penting segera terlihat. Buatlah tujuan utama dan rincian pesan penting menjadi jelas bagi pembaca.
  2. Pisahkan ide-ide berbeda. Pisahkan topik-topik berbeda secara visual melalui pemisah paragraf atau poin-poin untuk membantu keterbacaan dan pemahaman.
  3. Tempatkan ide-ide terkait bersama. Kelompokkan ide-ide terkait untuk menyederhanakan pesan dan membantu pembaca memahami hubungan antara berbagai bagian konten.
  4. Urutkan ide berdasarkan prioritas. Tempatkan informasi yang paling penting terlebih dahulu, karena pembaca sering kali lebih memperhatikan bagian awal pesan.
  5. Sertakan judul. Judul bertindak seperti penunjuk arah, membimbing pembaca melalui teks dan menyorot bagian-bagian penting.
  6. Pertimbangkan menggunakan visual. Gunakan visual, seperti grafik, infografis, atau gambar sederhana, untuk menyampaikan informasi dengan lebih efisien daripada teks saja.

 

………. Bersambung ke Bagian 2 ……….

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dani Pradana
Dani Pradana
Senior Project Manager, Senior Lecturer. Alumni of Universitas Indonesia and Institut Teknologi Bandung
Facebook Comment

Terbaru

Rekomendasi